Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sebotol Air Bertuah

12 Mei 2021   06:29 Diperbarui: 12 Mei 2021   06:30 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air bertuah. (Sumber Ilustrasi: Pixabay)

"Kembalikan!" si pemuda segera bangkit, lalu menangkap kelinci yang merebut botol itu.

"Tidak! Botol ini akan kusimpan dulu. Beristirahatlah dulu, besok air ini akan kuberikan kepadamu."

"Aku janji, kalau kau mengembalikan itu, aku akan tidur."

Kelinci itu diam sejenak. Ia mengamati wajah si pemuda, lalu perlahan menjulurkan botol itu. Saat si pemuda hendak mengambil botol itu, si kelinci menariknya lagi.

"Kalau kau bohong, aku akan mengambilnya lagi." ancamnya.

Si pemuda mengangguk. Ia menerima botol itu, lalu ia berbaring di atas tanah lagi. Ia pun memejamkan mata, sambil terus mendekap botol itu dengan erat.

"Apa yang kau lakukan?" Sebuah suara terdengar di telinga si pemuda.

"Seorang calon penguasa tak boleh tidur. Bangunlah. Lihatlah air itu, dan resapi masa depanmu."

Si pemuda membuka matanya. Tampak di depannya sekarang, seekor kelinci. Tapi kalau yang tadi putih, yang ini berwarna hitam.

"Bagus. Sekarang air itu bawalah ke cenayang. Minta dia untuk membantumu. Kau orang yang kuat, dan cenayang itu sakti. Kalian berdua akan mudah mengendalikan dunia ini." Kata kelinci hitam itu.

Si pemuda masih tak berkata. Ia kembali melihat botol air itu, mabuk oleh bayangan di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun