Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kuburan di Puncak Gunung

4 April 2021   01:58 Diperbarui: 4 April 2021   02:03 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuburan di puncak gunung. Sumber Ilustrasi: Pixabay

"Tidak. Kau tak mau mati dimanapun, karena kau ingin hidup selamanya."

"Benar. Tapi kalau pun aku bisa hidup selamanya, aku tak mau tinggal disini. Hawanya sangat menyeramkan. Ayo kita cari air terjun itu lagi."

"Sebentar. Air terjun itu mungkin ada di sekitar sini." Kata si pemandu.

"Hah?"

Lalu si pemandu mengeluarkan petanya. Kemudian membaca bait puisi di dalamnya.

Ladang tandus kan bersinar
Kepak elang kan terdengar
Benih tanaman kan bertemu

"Kau sudah tahu tempat air itu berada?" Kata orang gunung.

"Mungkin. Bait puisi ini, mungkin bisa jadi petunjuknya."

"Maksudmu?"

"Disini tertulis "Ladang tandus kan bersinar".. Ladang tandus mungkin maksudnya adalah kuburan ini."

"Yah.. kalau kuburan ini disebut ladang tandus, mungkin masuk akal. Tapi tadi siang kita lewat sini, tidak ada apa -- apa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun