"Beginilah kalau aku sedang sedih. Kelopakku akan menjadi berkerut dan warnanya berubah jadi ungu."
"Apa yang terjadi dengan tempat ini?"
"Entahlah. Mungkin saat aku pergi ke duniamu, para mandrake itu ke sini dan menyerang kami."
Si mawar melihat sekeliling.
"Kalau begini terus, lama-lama tempat kami akan hancur," katanya dengan tatapan nanar.
"Maukah kau menolong kami?" tanya si mawar kepada si gadis.
"Aku.. boleh saja. Tapi aku tak tahu harus mulai dari mana."
Si bunga mawar mendekat kepada si gadis.
"Maka sebentar lagi kau akan tahu."
Lalu si mawar meminta si gadis untuk menghirup kelopaknya. Dan seketika itu si gadis telah kembali ke toko bunga lagi. Di sampingnya tergeletak bunga mawar. Ia lega karena bunga mawar itu tak berkerut dan tak berwarna ungu lagi.
Tamat