Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Siluman Buaya

21 Maret 2021   03:45 Diperbarui: 21 Maret 2021   05:41 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siluman buaya. (Sumber ilustrasi: Pixabay)

Si pemandu masih menodongkan pisaunya di balik punggung kedua orang itu. Ia meminta si turis untuk mengambil tali dan mengikat mereka berdua.

"Jadi, kalian siapa?" Tanya si turis.

"Tak perlu bertanya. Mereka ini orang gunung. Kita pernah tertangkap oleh mereka saat di bawah." Kata si pemandu.

Kedua orang itu hanya diam sambil menahan marah.

"Seingatku kami sudah tak punya hutang kepada kalian. Lalu kenapa kalian membuntuti kami?"

Salah seorang dari mereka menjawab.

"Kami diutus pemimpin kami untuk mengikuti kalian. Karena kami pikir kalian tahu tempat air terjun itu berada."

Orang gunung itu melanjutkan.

"Kami juga melihat kemampuan kalian saat menjelajah gunung ini. Jadi kami pikir akan lebih mudah membuntuti kalian dari belakang."

Si turis berkata.

"Benar. Dan sekarang kalian jadi semakin tahu kan, kalau kami memang bisa diandalkan. Buktinya kami bisa menangkap penguntit seperti kalian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun