Setelah itu, mereka berdua melewati jalan setapak menuju satu pohon beringin besar. Banyak sulur tanaman yang tergeletak di sekitar jalan itu, bunga mawar mengingatkan agar jangan sampai menginjaknya.
Lalu mereka duduk di bawah pohon beringin itu.
"Cobalah." Kata bunga mawar sambil memberikan beberapa buah anggur kepada si gadis.
"Tidak, aku tak akan memakan kalian karena aku sudah melihat kalian juga bernyawa, sama sepertiku. Aku tidak tega."
"Yah.. Kamu benar kalau kami bernyawa, dan setiap yang bernyawa akan menjadi tak bernyawa lagi. Anggur-anggur itu sudah melakukan yang terbaik selama hidupnya, dan sekarang mereka sudah bersedia untuk berguna bagi makhluk lain. Jadi makanlah."
Meski awalnya ragu, gadis itu akhirnya mencicipi anggur itu satu demi satu.
"Asam. Tapi ada manisnya."
Sambil mengunyah anggur, gadis itu teringat sesuatu lalu bertanya.
"Jadi, untuk apa aku dibawa kemari?"
Bunga mawar itu tersenyum dan tertawa, lalu berkata, "Seperti yang kubilang, aku mau minta tolong kepadamu karena kamulah orang yang pantas kumintai tolong."
"Minta tolong apa? Aku hanya seorang penjual bunga."