Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Satu Film "Low-Rated" yang Mungkin Membuat Saya Pergi ke Bioskop Tahun Ini

16 Januari 2021   00:45 Diperbarui: 16 Januari 2021   01:03 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: nuboyana.com

Film 2021 mungkin akan lebih banyak jumlahnya ketimbang film 2020. Berbagai judul film menarik sudah mendapat tanggal rilis di bioskop. Aksi Peter Parker, si manusia laba -- laba akan menjaring penontonnya di akhir tahun. Bagi Sherlockian, tentu gembira karena Sherlock akan tayang di tahun ini juga. Namun di antara sekian banyak film 2021, terus terang saja saya masih bingung.

Bingung karena saya tidak mengikuti film -- film itu dari awal. Bahkan Avatar sekuel pertama yang pernah saya tonton pun masih belum berhasil menarik minat untuk melihat sekuel keduanya.

Masa lalu masih menyeret memori saya. Sederet film lawas yang masuk kategori Top Rated IMdB masih memenuhi rak pikiran saya. Mungkin itu sebabnya saya belum tergerak untuk melirik film -- film terbaru, apalagi di tahun 2021.

Poster -- poster film yang akan tayang di tahun 2021, belum ada yang singgah di hati saya. Jadi dengan banyaknya pilihan hiburan, bukannya senang tapi malah kebanyakan pilihan yang ujungnya tidak tahu mau nonton film apa.

Namun setelah dilihat -- lihat lagi, pandangan saya tertarik ke sebuah poster film. Gambar covernya biasa, seorang wanita diapit oleh dua pria. Kalau tidak salah, ini lanjutan dari film pertamanya. Anehnya, setelah melihat poster itu saya kembali memutar ingatan tentang film sekuel pertamanya dulu.

Jadi film itu berkisah tentang seorang kriminal yang dikawal oleh seorang penjaga. Saya agak lupa -- lupa ingat detilnya, tapi kalau tidak salah ini tentang membawa tahanan itu ke pengadilan, dimana jaraknya melintasi antar negara.

Selama perjalanan menuju kesana, banyak rintangan menghadang. Dikejar -- kejar penjahat yang balas dendam, tembak -- tembakan saat siang dan malam, serta bertabrakan dengan otoritas berwenang setempat. Dua orang itu banyak diserang, tapi tak menyurutkan ambisi mereka untuk sampai ke tujuan.

Belum lagi kedua karakter yang berbeda, membuat konflik internal sering terjadi. Si kriminal sangat easy going, sedangkan si pengawal sangat hati -- hati. Sang tahanan yang jahat tapi juga kocak, kadang bertingkah seenaknya. Jadi sang penjaga dibikin kerepotan saat mengawalnya.

Salah satu adegan yang saya ingat, saat mereka berdua kehilangan mobilnya. Mereka berjalan sampai ke sebuah kebun luas, dan tanpa sengaja ada sebuah mobil karavan melintas di depan mereka. Mereka yang diburu waktu pun menyetop mobil itu, lalu meminta tumpangan kepada si sopir.

Sang sopir membolehkannya, tapi kedua orang apes tadi tidak menyangka kalau di dalam mobil dipenuhi dengan biarawati. Karena tidak ada pilihan lagi, mereka pun menumpang mobil itu. Di sepanjang perjalanan menuju Belanda, si pengawal yang terlalu waspada menjaga sang tahanan hanya terdiam membisu. Sedangkan si tahanan malah asyik bernyanyi dengan riang bersama para biarawati itu.

Paduan karakter yang bertolakbelakang membuat film ini seru -- seru lucu. Kalau seorang pernah menonton film Rush Hour, Bad Boys dan Men in Black, mungkin film ini ada sedikit mirip -- miripnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun