Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kayu Lapuk

29 Desember 2020   01:45 Diperbarui: 29 Desember 2020   01:51 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebatang kayu tergeletak
Memancing malamku yang sunyi senyap

Kayu itu lapuk
Berlubang disana - sini
Keropos dimanapun

Basah yang dingin merambat ke kulitku
Aroma humus menyusuri hidung mungilku
Ia menawarkan iba, atau mungkin cinta
Yang merembes di pori - pori kalbu

Apakah kayu ini sudah makan?
Sudah tidur?

Tidak, tidak
Apa yang kayu makan bukan makananku
Yang kayu lakukan bukan kelakuanku

Tanpa sadar, yang lapuk bertambah satu
Aku bodoh karena mengkhawatirkannya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun