Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pancing untuk Ikan Gabus

13 Oktober 2020   00:39 Diperbarui: 13 Oktober 2020   00:56 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang dibalut awan putih yang menggumpal
Menyambut langkahku untuk sampai di pinggir teluk kecil
Udara berjalan mengitariku bagai tornado
Menyapaku di tengah kesendirianku

Perlahan kurogoh kresek kusutku
Ada segulung senar, sepotong kail dan segelas cacing
Lantas kulempar mereka ke air keruh itu

Lalu kutunggu
Detik dan jam memakan umpanku
Hingga airnya menghitam, langit meremang dan kakiku berlumut
Kailku tertahan siklus alam

Aku marah, kecewa dan berhenti
Biarlah mereka tetap disini, dan aku yang pergi
Tak disangka suara gemericik muncul dari balik teluk
Seekor yang telah kutunggu ribuan abad
Memakan umpan yang telah tipis

Ikan ini tak mudah kudapatkan
Namun berhasil kupancing
Ikan gabus yang telah mencemari hariku
Sekaligus membuat hidupku terapung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun