Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tetesan yang Melembutkan

7 September 2020   03:42 Diperbarui: 7 September 2020   03:40 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat tetes - tetes ampas hujan berayun lembut di telinga mungilku
Dan deru angin membelai kulitku
Dini hari terasa harum oleh semerbak kembang anugerah
Memekarkan kelopak - kelopak cinta, dan membuahkan daging - daging kasih

Lantas ku ingat idiom lama, "Musuh terbesar adalah diriku"
Kalau demikian, musuhku adalah temanku
Karena pengakuan kan melunakkan

Bagai kayu kasar diampelas, dan serbuk bijinya berguguran di padang basah

Kan kuingat rasa ini, dan kujangkarkan di palung hati

Agar senada dengan aliran hujan, dari laut menuju laut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun