Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tahu yang Kaku

20 Agustus 2020   02:08 Diperbarui: 20 Agustus 2020   02:10 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku punya sepotong tahu segar, yang akan kumasak dengan sambal pepes
Waktu terbaik belum datang, dan kurasa menyimpan tahu adalah kewajaran
Kutaruh ia dalam kulkas dingin, dan saat waktunya tiba, kan ku cincang daging lembutnya

Serpihan bulan telah banyak kujumpai, dan baru kuingat tahu dalam pendingin
Bergegas kuhampiri ia yang sudah tak kuanggap lagi
Ingin hati mengabadikannya, namun perubahanlah yang kekal dan abadi
Tahu itu sudah kehilangan kelembutannya, bagai batu cadas di tepian ombak
Digoreng di atas minyak tidak bisa, apalagi dikunyah

Tahu tentang sesuatu, tapi hanya didekap erat juga akan kaku, mengeras dan tak ada gunanya
Pengetahuan seperti itu bukannya mengenyangkan, malah menyesakkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun