Mohon tunggu...
Daud Hamdan
Daud Hamdan Mohon Tunggu... Freelancer - Life is Choice

Just an ordinary writer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gunung Padang Megalithic Site

10 Januari 2021   17:16 Diperbarui: 10 Januari 2021   17:18 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Situs Gunung Padang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunung padang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan Warungkondang, dijalan antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Luas kompleks utamanya kurang lebih 900 m, terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.

Pada tanggal 27 Oktober 2018 saya memutuskan untuk datang langsung ke situs ini, perjalanan dimulai dari tempat tinggal saya yang jarak nya cukup jauh kurang lebih sekitar 4 jam perjalanan untuk bisa sampai ke situs ini.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh itu saya tiba dihalaman depan pintu masuk Teras Gunung Padang, lalu pergi ke loby untuk membayar tiket masuk. Saat itu harga tiket masuknya 10.000/orang. Selesai pembayaran tiket saya langsung berjalan melewati anak tangga dan medan jalannya pun menanjak. Anak tangga ini berjumlah 87 anak tangga dan 4 buah batu tegak dikiri dan kanan tangga tersebut sebelum sampai ke teras pertama yaitu Punden Berundak Gunung Padang.

Kurang lebih 30 menit berjalan melewati anak tangga ini dengan medan jalanan yang menanjak, saya sampai di teras Punden Berundak, melihat disekelilingnya hanya ada tumpukan batu - batu besar dan pemandangan gunung - gunung lainnya.

Teras Tiga / Puncak G.Padang
Teras Tiga / Puncak G.Padang

Penemuan

Laporan pertama mengenai keberadaan situs ini dimuat pada Rapporten van de Oudheidkundige Dienst (ROD, "Buletin Dinas Kepurbakalaan") tahun 1914. Sejarawan Belanda, N. J. Krom juga telah menyinggungnya pada tahun 1949. Setelah sempat "terlupakan", pada tahun 1979 tiga penduduk setempat, Endi, Soma, dan Abidin, melaporkan kepada Edi, Penilik Kebudayaan Kecamatan Campaka, mengenai keberadaan tumpukan batu-batu persegi besar dengan berbagai ukuran yang tersusun dalam suatu tempat berundak yang mengarah ke Gunung Gede. Selanjutnya, bersama-sama dengan Kepala Seksi Kebudayaan Departemen Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, R. Adang Suwanda, ia mengadakan pengecekan. Tindak lanjutnya adalah kajian arkeologi, sejarah, dan geologi yang dilakukan Puslit Arkenas pada tahun 1979 terhadap situs ini.

Lokasi

Lokasi situs berbukit-bukit curam dan sulit dijangkau. Kompleksnya memanjang, menutupi permukaan sebuah bukit yang dibatasi oleh jejeran batu andesit besar berbentuk persegi. Situs itu dikelilingi oleh lembah-lembah yang sangat dalam. Tempat ini sebelumnya memang telah dikeramatkan oleh warga setempat. Penduduk menganggapnya sebagai tempat Prabu Siliwangi, raja Sunda, berusaha membangun istana dalam semalam.

Fungsi

Fungsi situs Gunungpadang diperkirakan adalah tempat pemujaan bagi masyarakat yang bermukim di sana pada sekitar 2000 tahun SM. Hasil penelitian Rolan Mauludy dan Hokky Situngkir menunjukkan kemungkinan adanya pelibatan musik dari beberapa batu megalit yang ada. Selain Gunung Padang, terdapat beberapa tapak lain di Cianjur yang merupakan peninggalan periode megalitikum/Zaman Batu.

Ada yang pernah ke tempat ini ? Jika ada, ceritakan sedikit kisah atau pengalaman anda saat mengunjungi Wisata ini...   

Terimakasih..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun