Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Ikan Red Devil di Danau Toba Semakin Masif dan Meresahkan

15 Februari 2025   00:04 Diperbarui: 15 Februari 2025   14:46 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan Red Devil di Danau Toba (Koleksi Pribadi)

Ikan Red Devil (setan merah), amphilophus labiatus, ikan endemik, kini jumlahnya semakin banyak di Danau Toba, dan ada di setiap sudut pantai. Ikan komunal yang dikenal sebagai hama dan berdampak buruk tehadap ekosistem ini kian meresahkan.

Jenis ikan ini baru beberapa tahun terakhir ini ditemukan di Danau Toba, dan bukan merupakan ikan yang dikenal secara turun temurun bagi masyarakat yang bermukim di sekitar Danau Toba.

Ikan ini tidak dikonsumsi oleh masyarakat karena memang dianggap tidak memiliki rasa. Namun jumlahnya semakin hari semakin banyak, sehingga nelayan tradisional serta pemancing merasa terganggu atas kehadiran ikan Red Devil yang sampai hari ini tidak diketahui dari mana datangnya, dan siapa yang menaburkan benihnya di Danau Toba.

Selain tidak memiliki nilai ekonomis, tidak laku di jual, Ikan Red Devil sebenarnya dilarang di Indonesia sesuai dengan Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan No. 19 Tahun 2020 karena ikan ini dikenal merusak populasi ikan lain, terutama memangsa ikan endemik, merusak keseimbangan ekosistem, serta mengganggu keanekaragaman hayati. Ikan ini diketahui sangat agresif, berkembang biak dengan cepat dan banyak.

Sampai hari ini pihak pemerintah seakan angkat tangan, atau menyerah dalam memberikan solusi mengatasi ikan Red Devil yang semakin memenuhi Danau Toba. Sehingga tidak terdengar ada gaung mengatasi perkembangan ikan yang semakin mengkhawatirkan ini.

Efek keganasan ikan ini mengganggu ikan endemik yang selama ini dikenal sebagai ikan ciri khas Danau Toba seperti Ikan Mujair, Ikan Jurung/Ihan Batak, dan Ikan Kaperas sudah sulit ditemukan. Bahkan Ikan Pora-Pora yang terakhir banyak ditemukan di Danau Toba sekarang sudah tidak ada lagi.

Di Danau Toba saat ini yang sering ditemukan didominasi Ikan Red Devil disamping Ikan Mas, dan Ikan Nila yang sebelumnya juga jarang ditemukan di Danau Toba. Ikan Nila dan Ikan Mas yang ada sekarang ini juga diperkirakan berasal dari ikan yang terlepas dari keramba apung yang ada di Danau Toba. Bukan Ikan yang sejak awal habitatnya di Danau Toba.

Banyak kalangan menganggap Ikan Red Devil memiliki rupa cantik, warna dan bentuknya menarik sehingga diminati sebagai ikan hias, tetapi Ikan Red Devil yang kini berkembang biak di Danau Toba justru tampilannya biasa saja, kurang menarik bagi kolektor ikan.

Pada tahun 2024 beberapa dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB telah melakukan penelitian terhadap perkembangan popuasi ikan Red Devil di Danau Toba. Hasilnya menunjukkan bahwa ikan ini mampu mengembangkan populasinya secara masif dan melimpah karena di Danau Toba tidak ada predator alami spesies tersebut. Ikan Red Devil mempunyai sifat omnivora yang cenderung karnivora sehingga dapat memanfaatkan seluruh jenis makanan yang ada, dan memangsa dan mengonsumsi anak ikan spesies lain

Salah satu di antara peneliti, Dr Charles P H Simanjuntak menyampaikan, mereka juga melakukan kajian pengendalian populasi ikan red devil di Danau Toba, terutama berupaya mencari cara pemanfaatan Ikan Red Devil untuk meningkatkan pendapatan masyarakat atau nelayan di sekitar Danau Toba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun