Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Masih Menabur Bibit Ketidakpastian?

26 Januari 2023   06:32 Diperbarui: 26 Januari 2023   07:41 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : cnbcindonesia.com

Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasdem sebagai pionir dan "The King Maker" pendeklarasian Anies Baswedan sebagai Capres 2024 sama sekali belum ada memberi sinyal pigur bakal calon wakil presiden besutan mereka.

Sebagaimana sejak awal pendeklarasian Anies Baswedan, Surya Paloh mengatakan bahwa soal penentuan pigur bakal calon wakil presiden diserahkan kepada Anies Baswedan, maka wajar Surya Paloh nampak tidak menunjukkan arah dukungannya.

Sikap Surya Paloh yang terkesan tidak ingin ikut campur dalam menentukan bakal calon wakil presiden rencana koalisi yang dinamakan koalisi perubahan yang dihuni Partai Nasdem, Demokrat dan PKS sampai hari ini masih menyisakan pergumulan keras diantara sesama partai yang berencana berkoalisi.

Bahkan sikap Surya Paloh yang seakan lepas tangan tersebut bagaikan sebuah jebakan yang dihindari oleh dirinya sendiri. Tapi merupakan sebuah pilihan sikap yang nampak sangat demokratis, yaitu memberi peluang kesetaraan bagi semua pihak untuk bersama-sama menentukan pilihan.

Namun, kebebasan yang diberikan Surya Paloh tersebut ternyata menimbulkan perdebatan berkepanjangan yang berakibat kepada pembentukan kesepakatan koalisi yang tidak tuntas, bahkan jelas nampak terkatung-katung.

Partai Demokrat nampak secara kasat mata ingin memasangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden pasangan Anies Baswedan, sedangkan PKS berniat memasangkan Ahmad Heryawan (Aher).

Tetapi semakin hari justru semakin nampak ketidak jelasan terwujudnya koalisi dan kepastian ditetapkan bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan. Sehingga rencana koalisi oleh ketiga partai tersebut berada dalam kondisi fragile, rentan terjadi keretakan, pecah, bahkan memungkinkan bubar dan tidak jadi.

Kemungkinan itu dapat dilihat dan dimaknai lewat ucapan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali yang mempertanyakan apakah Partai Demokrat masih bersedia mendukung Anies Baswedan seandainya AHY Ketua Umum Partai Demokrat tidak dipilih sebagai Cawapres Anies Baswedan.

Ahmad Ali kemudian menegaskan bahwa pihaknya,  Partai Nasdem tidak ingin buru-buru membicarakan kans AHY maupun sosok lain sebagai cawapres Anies Baswedan. 

Malah Ahmad Ali mendorong agar partai calon mitra koalisi melakukan deklarasi Anies Baswedan dan deklarasi koalisi terlebih dahulu, sedangkan penetapan cawapres dipandang dapat dilakukan belakangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun