Sejak  masa mudanya Anwar Ibrahim diakui sebagai seorang tokoh muda muslim progresif moderat dan memiliki pengaruh pemikiran-pemikiran intelektual tradisi barat sehingga mampu membuahkan pemikiran tentang kehidupan demokratis, konsep civil society dan kemudian merumuskannya dalam konteks Islam dan Ke-Melayuan.
Ditangan Anwar Ibrahim kekuatiran timbulnya benturan sosial akibat kecumburuan sosial dan perbedaan etnis diprediksi dapat di atasi demi perbaikan atmosfir kehidupan politik di Malaysia, sehingga tercifta harmonisasi dan keyamanan bagi seluruh rakyat Malaysia yang memiliki warga negara Tionghoa dan Tamil diperkirakan mencapai populasi sebesar 30 persen.