Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Manuver Barisan Nasional/UMNO Persulit Anwar Ibrahim Raih Perdana Menteri Malaysia

23 November 2022   13:40 Diperbarui: 23 November 2022   13:58 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barisan Nasional yang didominasi UMNO terpuruk dalam pemilihan umum ke-15 Malaysia tetapi memiliki posisi strategis menentukan koalisi "Simple Mayority" sebagai syarat terpilihnya Perdana Menteri Malaysia hasil pemilihan umum Sabtu, 19 November 2022.

UMNO (United Malay National Organization) atau Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu merupakan salah satu pendiri dan mendominasi Barisan Nasional, mengalami nasib terjun bebas dengan  kekalahan dalam pemilu 2022. Hanya memperoleh 30 kursi parlemen, merupakan sejarah terburuk yang pernah diraih, mengingat UMNO selama ini merupakan kekuatan besar politik yang berkuasa di Malaysia.

Sementara itu, Anwar Ibrahim dengan Koalisi Pakatan Harapan(PH) yang memperoleh kursi parlemen sebanyak 82, peringkat pertama, masih mebutuhkan tambahan perolehan kursi parlemen lewat pembentukan koalisi untuk melanggengkan langkahnya menjadi Perdana Menteri Malaysia. 

Berdasarkan Konstitusi Federal Malaysia, simple mayority akan terbentuk jika partai atau koalisi partai mampu memperoleh ursi parlemen sebanyak minimal 112. Berarti Pakatan Harapan (PH) pimpinan Anwar Ibrahim dengan memperoleh 82 kursimasih membutuhkan sebanyak 30 kursi dari mitra koalisinya. Jika Barisan Nasional yang memiliki 30 kursi parlemen ikut berkoalisi dengan Pakatan Harapan maka terpenenuhi persyaratan untuk mengusung Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Sebelumnya Anwar Ibrahim menyampaikan bahwa dirinya telah melakukan pertemuan dengan elit-elit partai Barisan Nasional dalam rangka membentuk kesepakatan koalisi, Anwar Ibrahim yakin akan memperoleh dukungan dari Barisan Nasional khususnya UMNO sebagai mitra koalisinya.

Namun tidak lama kemudian pihak UMNO menyampaikan bahwa UMNO memutuskan untuk memilih sebagai oposisi dan tidak akan melakukan Koalisi dengan Abraham Ibrahim maupun dengan Muhyiddin Yasin pimpinan koalisi Perikatan Nasional (PN) yang menduduki posisi kedua dalam pemilu dengan perolehan kursi parlemen sebanyak 73, sehingga memiliki modal kuat juga menjadi Perdana Menteri Malaysia.  

Raja Malaysia Sultan Abdullah setelah memperoleh laporan dari Komisi Pemilihan Umum Malaysia bahwa tidak akan partai politik yang berhasil sebagai simple mayority hasil pemilihan umum November 2022 memberikan kesempatan dua hari kepada partai-partai untuk mempersiapkan koalisi, dan mengusulkan nama Calon Perdana Menteri. Tetapi hingga Senin 22 November 2022 kesepakatan koalisi belum ada yang terbentuk, dan nama Perdana Menteri yang memenuhi syarat juga belum terpenuhi.

Untuk menghadapi kebuntuan ini Raja Malaysia Sultan Abdullah sudah bertemu langsung dengan Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin pada Senen 22 November 2022 di Istana Kerajaan, bahkan pada Selasa 23 November 2022 Raja Malaysia melakukan pertemuan dengan anggota parlemen terpilih dari Koalisi Barisan Nasional sebanyak 30 orang.

Pertemuan Raja Malaysia Sultan Abdullah dengan anggota parlemen Barisan Nasional ini menarik dicermati dan mengundang tanda tanya besar. Sedemikia besarnya perhatian Raja Abdullah terhadap Koalisi Barisan Nasional, dan apakah pertemuan itu sebagai upaya Raja untuk menjembatani kemungkinan pembentukan koalisi?

Menariknya lagi, dengan siapapun Koalisi Barisan Nasional berkoalisi maka Calon Perdana Menteri usungan mereka lah yang memiliki peluang terbesar jadi Perdana Menteri Malaysia, apalagi berdasarkan konstitusi federal Malaysia Raja Malaysia memiliki otoritas menentukan Perdana Menteri terpilih.

Selain Raja Malaysia memiliki posisi penting dalam penentuan Perdana Menteri  saat ini, Koalisi Barisan Nasional yang dimotori dan didominasi UMNO juga memiliki peran dan posisi sangat seksi dan strategis dalam  bargaining position  maupun bargaining power.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun