Mohon tunggu...
Datu Permana
Datu Permana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Majau

Menulis adalah cara terbaik untuk mengekspresikan diri dan pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Untukmu Indonesiaku

17 Agustus 2022   08:50 Diperbarui: 17 Agustus 2022   08:51 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gegap langkah perjuangan takkan pernah terbayar, pengorbanan dan jasa para pahlawan yang selalu ikhlas berjuang demi tegaknya sebuah persatuan. Bersatu dalam perbedaan ras, budaya, agama bahkan rela mengorbankan kekuasaan demi tegaknya kekuasaan bersama. Kesultanan Aceh, Jogjakarta dan kerajaan-kerajaan lainnya rela melebur berjuang bersama demi satu kata INDONESIA.

            Pejuang yang juga nenek moyang kita rela mempertaruhkan segalanya demi kemerdekaan terhadap kolonialisme penjajahan. Pengorbanan pikiran, materi bahkan nyawa mereka berikan secara ikhlas dengan harapan bahwa generasi setelahnya bisa merasakan kehidupan yang lebih baik dengan kemerdekaan. Berbagai cara dilakukan, dari bambu runcing sampai meja diplomasi demi satu tujuan yang sama.

            Akhirnya, setelah melalui jalan panjang meniti kemerdekaan, tepat pada hari Jum'at pukul 10.00 yang bertepatan dengan 17 Agustus 1945 lahirlah sebuah sejarah besar yang takkan pernah terlupakan sampai kapanpun. Proklamasi kemerdekaan dibacakan, rakyat dari seluruh penjuru tanah air menangis terharu bahagia menyambut kedatangan sang buah perjuangan. Rasa syukur yang melimpah atas karunia sang Ilahi, Tuhan yang selalu menyertai perjuangan bangsa ini.

            Perjuangan kemerdekaan memang telah usai, kita berdiri sebagai sebuah bangsa yang besar, memiliki martabat dan kepercayaan. Dan sampailah kita pada saat ini, 77 tahun sejak lahirnya sebuah sejarah peradaban.

            Kini, tanggung jawab perjuangan ada ditangan kita sebagai generasi penerus yang memiliki kewajiban memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. 

Secara resmi kita memang telah merdeka, tapi apakah kita benar-benar telah merdeka?. Merdeka dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik. Rasanya, hal itu belumlah sepenuhnya kita pegang secara berdikari. Kita masih terjajah dengan sistem ekonomi kapitalis, sistem politik yang kotor dan lain sebagainya. 

Maka beda zaman, beda pula bentuk perjuangannya, nenek moyang kita memperjuangkan kemerdekaan dengan bambu runcing. Tapi sekarang kita memperjuangkan kemerdekaan dengan merawat nilai-nilai yang ada.

            Sampai pada akhirnya, jutaan kata terimakasih dan iringan doa kami sampaikan untuk para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Doakan kami, semoga menjadi generasi yang lebih baik, menjadi pejuang-pejuang yang ikhlas untuk melanjutkan estafet nilai-nilai perjuangan demi tegaknya persatuan dan kesatuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun