Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa dan Pertobatan Ekologis

19 Maret 2025   17:24 Diperbarui: 19 Maret 2025   19:39 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa sedang memungut sampah di halaman depan Gelora Samador Maumere (Sumber: Dokumen Pribadi)

 

Rabu, 19 Maret 2025, seluruh civitas akademika Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Maumere, mengadakan aksi nyata membersihkan lingkungan dan menanam pohon di beberapa titik sentral di kota Maumere, Kabupaten Sikka-Flores-NTT. Aksi nyata yang diberi tema pertobatan ekologis ini merupakan implementasi dari himbauan Bapak Uskup Maumere dalam surat gembala Pra-Paskah 2025.

Kegiatan ini diawali dengan ibadat bersama di halaman kampus Unipa yang dihadiri oleh Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa, Ketua Senat, Rektor dan jajarnnya, serta para dosen dan mahasiswa. Mengingat bahwa tanggal 19 Maret, bagi umat Katolik merupakan Hari Raya Santo Yosef, maka dalam pengantar dan kotbahnya, RD. Wilfrid menegaskan tiga poin penting yang bisa diteladani dari cara hidup St. Yosef, yakni spiritualitas Menjaga, Merawat dan Memberkati. Tiga spiritualis inilah yang hendakanya dilakukan oleh setiap manusia terhadap alam ciptaan. Pada kesempatan yang sama, dalam sambutan penutup, Rektor Unipa mengajak seluruh civitas akademika untuk selalu menjaga ibu bumi ini dengan cara kita masing-masing, mulai dengan hal-hal kecil seperti memungut sampah, dan lain-lain.

Ibadat Pertobatan Ekologis di halaman Universitas Nusa Nipa (Sumber: Dokumen Pribadi)
Ibadat Pertobatan Ekologis di halaman Universitas Nusa Nipa (Sumber: Dokumen Pribadi)

Setelah melangsungkan ibadat bersama, seluruh civitas akademik bergerak menuju pos kerja masing-masing. Adapun beberapa tempat diadakan aksi nyata membersihkan sampah dan penanaman pohon ini, yakni depan Stadion Gelora Samador, seputar pasar tingkat, monumen tsunami-pertokoan, depan pasar Alok, depan Katedral dan sepanjang jalan kesehatan. Selain itu, pihak kampus juga menyerahkan masing-masing satu pot bonsai kepada pihak keuskupan dan bupati Sikka, sebagai ungkapan simbolis dukungan kampus Unipa terhadap seruan Pertobatan Ekologis dari Gereja dan mengajak seluruh warga masyarakat untuk memiliki gerakan bersama dalam menjaga dan merawat lingkungan.

Aksi nyata pertobatan ekologis ini secara khusus menjadi salah satu pelajaran berharga bagi para mahasiswa. Mereka disadarkan bahwa merusak alam merupakan bagian dari dosa. Dengan kata lain, dosa tidak hanya berdampak pada diri kita dan sesama tetapi juga bagi alam, lingkungan tempat kita hidup. Karena itulah mengapa disebut "pertobatan". Panggilan pertama untuk pertobatan datang dari kesadaran bahwa kita semua adalah peziarah dalam hidup ini, namun kadang kita merusak hunian kita sendiri.

Sebagaimana ditegaskan oleh Uskup Maumere dalam surat Gembalanya, kita perlu merenungkan kembali cara kita memandang dan memperlakukan alam serentak berusaha menemukan langkah-langkah baru untuk menanggulangi  kerusakannya. Sebagai makluk ciptaan Tuhan, kita perlu melawan logika ekonomi kapitalis yang memandang alam hanya sebagai sumber penyedia bahan mentah yang tidak ada habisnya. Logika ini, dalam banyak praktiknya, telah menyeret sebagian besar umat manusia untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya demi keuntungan sebesar-besarnya. Pada titik  ini, kepedulian terhadap alam  tidak lagi dipandang penting sehingga pengrusakan alam semakin luas dan memprihatinkan. Mari bertobat, mulailah dari hal-hal sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan, dan lain-lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun