Seorang pemimpin harus menjadi inspirasi bagi semua orang yang melayani dengan penuh ketulusan hati. Semua anggota maupun masyarakat kecil dapat melakukan hal-hal baik untuk kemajuan bersama, sekalipun mungkin itu adalah hal yang kecil dan sederhana. Ratu Elizabeth II menegaskan:Â
"Untuk menjadi seseorang yang inspirasional, Anda tidak harus mendapatkan medali. Saya biasanya mendapatkan kekuatan dengan bertemu orang-orang biasa yang melakukan hal-hal luar biasa. Kita tidak bisa menghentikan perang atau melawan ketidakadilan, tetapi ratusan hal-hal kecil tentang kebaikan dapat memberikan efek lebih besar dari yang kita bayangkan".
Berorientasi pada pencapaian
Orientasi pencapaian mencakup seperangkat kebutuhan dan nilai terkait, termasuk kebutuhan prestasi, kemauan untuk memikul tanggung jawab, orientasi kinerja, dan perhatian untuk tugas tujuan. Pemimpin dengan motivasi berprestasi yang cukup tinggi lebih efektif daripada pemimpin dengan motivasi berprestasi rendah, atau pemimpin dengan motivasi berprestasi sangat tinggi. (Boyatzis, 1982).
Walaupun demikian, Ratu Elizabeth selalu menekankan tentang pentingnya kerja sama. Seorang pemimpin tidak dapat berkerja sendirian tanpa didukung oleh bawahan dan rakyat. Ratu Elizabeth II mengatakanÂ
"Saya tidak tahu satu pun rumus untuk mencapai kesuksesan, tetapi selama pengalaman bertahun-tahun saya mengamati bahwa atribut kepemimpinan bersifat universal. Seorang pemimpin harus bisa memotivasi  orang dalam menggabungkan usaha, talenta dan antusiasme mereka dalam bekerja sama".
Demikian beberapa urain singkat mengenai sifat kepemimpinan Ratu Elizabeth II. Semoga menginspirasi, khususnya bagi para pemimpin kita, dan juga untuk kita semua karena semua orang adalah pemimpin, paling kurang menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri.