Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mungkinkah Kampus "Merdeka" dari Scopus?

9 Mei 2022   11:44 Diperbarui: 3 September 2022   10:45 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dosen memerhatikan memo. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com) 

Scopus merupakan pusat data terbesar di dunia yang mencakup database abstrak dan kutipan terbesar dari literatur peer-review berupa jurnal ilmiah, buku dan prosiding konferensi. 

Didirikan puluhan tahun yang lalu, bahkan ada beberapa literatur dalam database Scopus yang sudah diterbitkan di zaman sebelum Perang Dunia Kedua. 

Tujuan dari Scopus adalah menyampaikan tinjauan komprehensif tentang hasil penelitian dari berbagai bidang yakni bidang sains, teknologi, ilmu sosial kedokteran, serta seni dan humaniora. Scopus menghadirkan perangkat cerdas untuk melacak, menganalisis, dan memvisualisasikan hasil riset.

Scopus menjadi database pilihan yang abstrak dan terindeks. Maka seorang peneliti dapat menggunakan Scopus untuk membantu penelitian mereka, seperti mencari penulis, dan mempelajari lebih lanjut tentang cakupan konten Scopus dan sumber metrik. 

Selain itu, scopus telah menyediakan sistem penilaian untuk mengukur apakah sebuah jurnal ilmiah yang ditulis memiliki dampak signifikan atau tidak. Karena itu artikel yang sudah terindeks oleh Scopus memiliki reputasi dan nilai kredit yang tinggi bagi penulis.

Di seluruh dunia, Scopus digunakan oleh lebih dari 3.000 institusi akademik, pemerintah dan perusahaan dan merupakan sumber data utama yang mendukung portofolio Research Intelligence. 

Ada banyak pusat data ilmiah lain, seperti Web of Science, DOAJ, Ebsco, ProQuest, SpringerLink, dan Wiley, namun popularitasnya tidak seperti Scopus. 

Tidak luput dari Scopus, Indonesia pun menjadikannya sebagai persayaratan untuk kenaikan pangkat bagi para dosen dan kelulusan bagi mahasiswa doktoral.

Ilustrasi (Foto: Green Publisher)
Ilustrasi (Foto: Green Publisher)

Wajib mempublikasikan hasil riset di jurnal internasional bereputasi Scopus itu dijadikan persyaratan kenaikan pangkat atau kelulusan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun