Mohon tunggu...
KIKI Andrianto
KIKI Andrianto Mohon Tunggu... lainnya -

Riang, Gembira dan Ramah adalah sama pentingnya seperti Bernafas.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Pernah Melihat ke Belakang Lagi (Revisi)

19 Januari 2012   23:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:40 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup adalah cukup rekanku! Bila semua akan mati kenapa harus menginginkan sesuatu yang

tidak akan pernah jadi milik kita.

Tahu dari mana sesuatu itu tidak akan menjadi milik kita? Sederhana, kita sudah pernahmencobanya, mencoba sampai titik penghabisan, mati-matian mempersiapkan diri kita dan

kita tetap gagal.

Percayai intuisimu sendiri karena itu lebih memuaskan daripada sekedar mengikuti jalan yang

orang lain tempuh.

Bila dihadapkan pada banyak pilihan, ambil tiga pilihan yang paling sesuai dengankeinginanmu. Pertimbangkan semua untung rugi, tujuan, dan jangan pernah mempertimbangkanmasalahyang mungkin akan dihadapi. Pertimbangkan semua sampai pusing untuk mencapaitujuan, pilihlah yang paling memberikan kepuasan tersendiri dari yang terbaik (setelahdipertimbangkan matang-matang), kerjakan dengan tenang termasuk mengatasi masalah untuk

mengekspresikan diri.

Jangan pernah melihat ke belakang karena masa depan adalah sesuatu yang "real", terjamah

dan masa lalu cuma dongeng. MAsa lalu cuma untuk menunjukkan cara begini pernah salah,

mungkin sebaiknya pakai cara begitu atau bila ingin memakai cara begini ada perubahan yang

perlu dilakukan.

MIND SETTING itu intinya. Ambil satu keinginanmu atau tujuan terbesar yang ingin dicapaidalam hidup. Runutkan ke belakang. Bagi semuanya dalam pikiran alam sadar dan bawah sadar.

Jangan melihat ke belakang karena masa lalu tidak memberikan hasil apa-apa. Starting fromZERO. Apa yang kita dapat sekarang memang adalah hasil perbuatan kita di masa lalu, tapi,maaf, itu tidak diperhitungkan lagi. Jangan pernah menjadi manusia masa lalu karenakita mati di masa depan.

Teruskan, pikirkan ke dalam alam bawah sadarmu. Pikiran alam sadarmu itu harus berupametodeyang dapat dilaksanakan.

Contoh, dalam skala kecil ialah menghadapi ujian. Tujuan akhir adalah nilai A dan semua tahu kalau orang pintar berhak dapat nilai A. Maka, jadikan pintar sebagai pikiran alambawah sadar yang terus-menerus dipikirkan. Lalu, runutkan ke belakang bagaiamana caranyaagar menjadi pintar? Belajar! Lalu, susunlah jadwal belajar yang bisa memberikanmukesempatan untuk mengekspresikan diri.

Semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Daripada susah-susah berusaha

mengubah kelemahan lebih baik kita terus meningkatkan kelebihan kita. Fokus saja padakelebihan kita. Jangan berperang di medan perang yang kita pasti kalah. Berperang di medan

perang yang kita mungkin menang. Bila punya semangat, maka kita mungkin menang.

Semangat itu adalah panggilan hati.

Ternyata, aku harus mendeskripsikan ulang hidupku lagi.

-KARG-

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun