Mohon tunggu...
Dasman Djamaluddin
Dasman Djamaluddin Mohon Tunggu... Editor - Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

Lahir di Jambi, 22 September 1955

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

KompasTV dan Pasukan Perdamaian PBB

24 Januari 2021   20:45 Diperbarui: 24 Januari 2021   20:56 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

KompasTV hari ini, Minggu, 24 Januari 2021, sejak pukul 18.00 WIB menayangkan pasukan Baret Biru Garuda yang ditempatkan di berbagai negara.

Ada rasa bangga dan terharu ketika ditayangkan acara perpisahan di antara keluarga mereka yang dihadirkan ketika salah seorang putra atau putri atau sang kekasihnya ingin berpisah. Tetapi bagaimana pun buat yang ingin meninggalkan tanah air terselip rasa bangga, karena setelah menempuh berbagai latihan, akhirnya merekalah yang terpilih.

Pasukan Garuda sendiri selama ini telah berkontribusi sebagai pasukan keamanan di PBB (UN Peace Keeping Force) sejak tahun 1956 di Sinai (Pasukan Garuda 1) dan pernah mengemban berbagai tugas di Sierra Lone pada tahun 1996 dan di Tajkistan pada tahun 1997. 

Sebelum penugasan di Kongo, kontingen Garuda telah melakukan tugasnya di Lebanon dengan jumlah orang yang ditugaskan yakni 1169 personel pada kurun waktu tahun 2015-2016 dan juga ada kontingen Garuda lainnya yang bertugas di Sudan dengan 800 personel TNI.

Baret Biru, entah kenapa saya jadi teringat Letnan Jenderal (Letjen)  TNI (Purn) Rais Abin memakai baret kebanggaannya,  Baret Biru, ketika saya mengantarkan team yang akan menerbitkan buku  Letjen (Purn) Rais Abin tersebut ke rumahnya. Ya, dialah perwira pertama Indonesia yang waktu itu masih berpangkat Mayor Jenderal dipercaya menjadi Panglima Pasukan Perdamaian PBB di Timur Tengah tahun 1976-1979. Buku ini sudah diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2012 berjudul: "Mission Accomplised, Mengawal Keberhasilan Perjanjian Camp David."

Berhasil ? Ya, berhasil. Selama Majen TNI Rais Abin memimpin pasukan perdamaian PBB, ia dinyatakan berhasil membawa dua pihak yang bersengketa, yaitu Mesir dan Israel duduk di meja perundingan di Camp David (AS) yang ditengahi Presiden AS Jimmy Carter.

Pasukan Perdamaian PBB disebut juga "United Nations Emergency Force) di masa Majen TNI Rais Abin memimpin, sudah UNEF II dan sekaligus UNEF terakhir. Pada tanggal 16 Juli 1979 itu, kekuatan Pasukan UNEF II  pimpinan Rais Abin adalah sebagai berikut:

Pasukan Australia berjumlah 46 tentara, Kanada berjumlah 844, Finlandia berjumlah 522, Ghana berjumlah 595, Indonesia sendiri berjumlah 510, Polandia berjumlah 923 dan pasukan Swedia berjumlah 591 tentara. Sehingga jumlah semua, 4.031 tentara.

Sekarang Letjen TNI (Purn) Rais Abin sudah berusia 94 tahun lebih, karena menjelang usianya 94 tahun, saya diundang ke rumahnya pada bulan Agustus 2020. Beliau tetap sehat dan masih diberi tempat di kantor Legiun Veteran RI (LVRI), meski tidak lagi menjadi Ketua Umum LVRI, di mana saya pun pernah dipercaya beliau mengelola "Majalah LVRI," sebagai Redaktur Pelaksana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun