Mohon tunggu...
Dasman Djamaluddin
Dasman Djamaluddin Mohon Tunggu... Editor - Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

Lahir di Jambi, 22 September 1955

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Muncul Konflik antara Kelompok Benny Wenda dengan Tentara OPM

3 Desember 2020   15:08 Diperbarui: 3 Desember 2020   15:08 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

" Kami siap untuk mengambil alih wilayah kami, dan kami tidak akan lagi tunduk pada aturan militer ilegal Jakarta. Mulai hari ini, 1 Desember 2020, kami mulai menerapkan konstitusi kami sendiri dan mengklaim kembali tanah kedaulatan kami."

Itulah ucapan Benny  Wenda yang disuarakan dari Inggris, tempat ia bermukim bersama keluarganya. Benny telah meninggalkan Indonesia pada 1990-an.

Benar, ia sekarang mengangkat dirinya sendiri sebagai Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Apakah secara " de jure," bisa dikatakan komentar  Benny Wenda diakui secara hukum internasional ? Sudah tentu tidak.

Apalagi  sehari setelah mendeklarasikan pemerintahan sementara di Papua, Benny Wenda memperoleh mosi tidak percaya dari apa yang disebut Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat OPM (TPNPB-OPM).

OPM sebuah organisasi yang disebut Organisasi Papua Merdeka. Gerakan-gerakan seperti dari Benny Wenda atau TPNPB-OPM ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga ada dan tetap ada di berbagai negara lain, sehingga banyak yang mengatakan, itu hanya riak-riak kecil di tengah gelombang besar.

Coba perhatikan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang selalu mengeluarkan daftar negara-negara dan disebutnya sebagai kelompok teroris. Tuduhan teroris dari AS belum tentu disetujui negara-negara lain. Contohnya, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Hal itu terjadi sewaktu diselenggarakannya Olimpiade Munich. Munich adalah sebuah kota di Jerman.

Waktu penyelenggaraan Olimpiade Munich tahun 1972 tersebut, Israel kehilangan 11 atletnya terbunuh oleh pejuang Palestina yang menamakan diri Black September. Pada waktu ini gerilyawan Palestina dituduh teroris. Meski yang sebenarnya teroris itu adalah Israel. Bagaimana mungkin, warga Palestina yang semula memiliki tanah air, kemudian terlunta-lunta sejak didirikannya Negara Israel tahun 1948 di tanah Palestina?

Di samping itu, tidak mudah untuk memperoleh pengakuan internasional. Indonesia setelah memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, tidak langsung diakui dunia internasional. Pun masih bertempur lagi, karena Belanda yang pernah menjajah Indonesia selama 350 tahun, masih ingin kembali menjajah Indonesia. 

Itulah sebabnya apa yang dilakukan kelompok Benny Wenda dan OPM sebuah peristiwa yang juga sering terjadi di negara-negara lain di belahan dunia ini. Yang jelas, bangsa Indonesia lebih mempererat persatuan dan kesatuan. Hindari pertikaian kecil yang menguras tenaga yang nantinya bisa menguras tenaga. Akhirnya memperlambat pembangunan di Papua, baik segi materil maupun formil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun