Mohon tunggu...
Dasilva ari
Dasilva ari Mohon Tunggu... Pengacara - Sebab kita sering lupa, maka menulis adalah kunci

Coguyon ergo sum

Selanjutnya

Tutup

Bola

Alangkah Congkaknya Timnas Inggris, Sama seperti Raja Namrud

12 Juli 2021   22:34 Diperbarui: 12 Juli 2021   22:48 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membaca kembali kisah Nabi yang ada pada buku diktat pendidikan agama islam semasa sekolah dulu, mata saya langsung tertuju kepada kisah kesombongan Raja Namrud. Yang tabiat congkaknya minta ampun, merasa dirinya paling benar, dan tentunya menolak kebenaran yang disampaikan Nabi Ibrahim A.S.

Namun itu dulu, beratus -- ratus tahun yang lalu, bahkan sebelum olahraga sepakbola ditemukan. Hari ini tabiat tersebut bisa kita temukan ada pada TIMNAS dan SUPPORTER INGGRIS. Bedanya sifat dan tabiat itu dimasa kini tidak akan diperangi, justru akan terus dirawat dan akan menjadi another side jokes of football.

Tabiat mereka persis sekali dengan Raja Namrud di masa lalu. Kesombongan dan keangkuhan seperti mendarah daging, membalut segala aspek yang berkaitan dengan sepak bola Inggris. Kesombongannya merata, mulai official team hingga supporter akar rumput bahkan di luar inggris.

Timnas Inggris dan supporternya hari ini, seperti tidak tahu batasan dirinya. Sudah salah, tapi terus saja berteori. Sudah medioker,tapi merasa dirinya paling tinggi. claim yang di gaungkan selama euro 2020 misalnya, "football is coming home" padahal kita semua sudah tau Timnas Inggris ini Di level Euro sama seperti Indonesia di level asia, tak pernah menjadi juara.

Sedangkan kalau dipikir dengan obyektif dan kepala dingin. Kurang apa timnas inggris di era ini. Kedalaman squad diisi oleh pemain top, legenda inggris yang jadi pengamat sepak bola berceceran di tanah britania. Dan banyak lagihal-hal yang menjadi alasan seharusnya timnas Inggris tidak hanya jadi runner --up. Belum lagi inggris yang secara semu menjadi panitia dari pagelaran euro tahun ini

Masalahnya adalah bebal, angkuh dan sombongnya timnas dan supporter inggris. Di mulai dari juru taktik timnas inggris, sudah tau dirinya miskin strategi. Harusnya mau dengar kritik dari pengamat sepakbola yang  pendapatnya bertebaran di seluruh platform.

padahal kebanyakan analisis mereka sesuai realita. apa susahnya sih bagi garreth southgate, sambil jeda latihan atau sambil sarapan buka twitter atau instagram untuk melihat pendapat dan analisis pengamat sepak bola soal match Timnas inggris? Atau kalau masih tidak percaya dengan analisis pengamat sepak bola di inggris, bisa tuh dengerin JustTalknya coach justin.

Belum lagi supporter inggris dengan congkaknya, sesumbar bahwa inggris-lah pemilik sepakbola dan pewaris murni dari sepakbola itu. Dan mengklaim tropi sepak bola harus segera dipulangkan ke tanah Inggris.

Dalam kasus ini, klaim demi klaim dikeluarkan bukan untuk menunjukkan bahwa mereka memang yang terkuat, melainkan demi menutupi kurangnya kualitas. Supporter Inggris tidak lebih dari seorang anak kecil yang bermain monopoli, sedang kawannya sudah bermain krypto currency. , Niatnya adalah psywar dengan klaim tersebut, mencari perhatian supporter lain, yang ada merekalah menjadi bahan tertawaan.

Tabiat itu harusnya sudah mulai ditinggalkan. Apalagi yang mau disombongkan timnas  Inggris? Sadar diri lah, kalau memang medioker, lebih baik diam saja. Mau seperti Raja Namrud?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun