Manusia, ketika berdiri di atas kesombongannya. Dirinya akan dibesarkan seolah tiada yang lebih berarti dan lebih baik selain dirinya. Kekayaan harta, keperkasaan tubuh, kecantikan raga, kepintaran otak, bahkan pilihan kebenaran jalan hidup, semua itu bisa menjadi jalan menuju kesombongan.
Sombong, sebuah sifat atau perilaku yang merasa diri sendiri lebih baik dari orang lain, dan selalu menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya. Sifat ini begitu dicela di dalam agama, karena tidak baik untuk diri sendiri dan orang lain.
Kesombongan, melupakan manusia dari hakikat diri yang sebenarnya. Merasa diri sendiri kuat, bakan lebih kuat dari kesatuan alam semesta. Harta yang melimpah membuat manusia seakan mampu membeli dunia. Tubuh yang perkasa, membuat manusia seakan kuat dan tidak akan mati. Kecantikan, membuat wanita seolah bidadari yang bisa melumpuhkan dan menyihir siapa saja. Ilmu yang pintar membuat manusia seakan dirinya adalah solusi dari berbagai persoalan kehidupan. Merasa diri paling benar membuat manusia merasa suci.
Padahal, manusia, diciptakan di atas kelemahan dan kepayahan. Dirinya begitu rapuh dan mudah tidak berdaya jika dihadapkan dengan suatu penyakit. Bahkan virus fluyang bersarang di hidunganya mampu melemahkan seluruh tubuhnya. Tidak ada manusia yang bisa lepas dari kepayahan sebuah penyakit.
Harta yang melimpah, tubuh yang kekar, akan hilang sekejap mata jika kesembuhan menuntut sebuah harga yang sangat mahal. Kecantikan dan kepopuleran akan menjadi sebuah penderitaan dan kesedihan berkepanjangan jika sebuah luka yang menjijikan menyerang seluruh tubuh. Kepintaran dan merasa diri paling benar akan jadi cemooh masyarakat jika syaraf-syarafnya dihancurkan oleh sebuah penyakit dan tidak berfungsi normal, gila.
Penyakit, sebuah isyarat yang mengingatkan manusia bahwa dirinya berada di dalam ketidak berdayaan. Penyakit, sebuah cambuk kecil yang menyadarkan manusia, bahwa dirinya lemah dan tidak memiliki apa-apa.
Saya berbicara Tuhan, dan tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh kekuasaan Tuhan. namun Tuhan tetap menuntut sebuah upaya manusia di dalam menjaga kesehatan dan upaya penyembuhan. Berdoa, dan berusa. Semoga semua pembaca (termasuk saya) diberi kesehatan. Amin.
”Allahuma rabbannas, adz-hibil ba’sa isyfi antasy-syafi la syifa’a illa syifa’uka, syifa’an la yughadiru saqaman”
Ya Allah, Tuhan Pemelihara Manusia, hilangkan penyakit, sembuhkanlah! hanya Engkau yg bisa menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali dariMu, Kesembuhan yg tidak meninggalkan satu penyakitpun” (HR. Bukhari & Muslim)
[caption id="" align="aligncenter" width="413" caption="aiizahh.blogspot.com"][/caption]
Dasam Syamsudin