Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Teguran Itu Nendang Bingit, Kata "Man Zaman Now"

16 Desember 2017   10:19 Diperbarui: 16 Desember 2017   10:47 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelumnya, izinkan penulis menyampaikan hikmah yang disampaikan oleh  sahabat dan menantu Rasulullah SAW Ali bin Abi Tholib Karomallahu wajhah, beliau  berkata

 مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ “

Yang artinya "Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dg taubat.” (Al Jawabul Kaafi, 74)

Melalui tulisan berjudul "LGBT Ancam Punahnya Manusia", kompasian, 6 April 2016 peulis uraikan "LGBT sebenarnya sangat mengancam keberlangsungan ras manusia di bumi ini, sebab, aktivitas sexual LGBT jelas infertil yang tidak memungkinkan terjadinya generasi baru. Oleh karena itu, dalam konsep biologi, aktivitas LGBT sangat meningkari hakekat mahluk hidup itu sendiri yang memiliki ciri Reproduksi, berketurunan" Hal ini dikarenakan menurut konsep biologi, perkawinan, merupakan proses terjadinya pertemuan gamet jantan dan gamet betina, yang akan melebur menjadi zigot dan akan berkembang menjadi generasi baru dengan sifat-sifat perpaduan anatara karakter yang dibawa induk jantan (ayah) dan induk betina (ibu) secara teoritik, dalam individu baru terdapat 50% sifat Ayah dan 50 % sifat Ibu (Hukum Mendel).

Sementara itu, terkait dengan tuntutan perkawinan sejenis, melalui  tulisan di Kompasian berjudul "LGBT" (kompasiana, 2 Maret 2016) penulis nyatakan : Tuntutan pernikahan sejenis dimana semua agama samawi melarangnya, jelas-jelas melanggar ajaran tuhan, melanggar keyakinan pada Tuhabn yang maha Esa, tgus, melanggar Panca Sila dan UUD 1945, yang jika terus memaksakan berarti merongrong/subversif pada Panca Sila dan UUD 1945. 

Baru baru ini  pernyataan MK terkait LGBT dan Kumpul Kebo menuai protes dari umat beragama khususnya umat Islam, terutama banya dimuat melalui sosial media. Allah seakan memberi peringatan dengan gempa bumi yang menurut informasi dari BMKG Indonesia gempabumi  itu dengan kekuatan: 7.3 SR, 43 km Bara tDaya Tasik Malaya Jaawa Barat, pada tanggal 15 Desember 2017 pukul  23:47:57 WIB, Gempa ini   dinyatakan berpotensi menimbulkan Tsubami. Bagi penulis, LGBT dan Kumpul Kebo Melanggar Pancasila terutama Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, sangat layak Tuhan yang maha Esa memberi peringatan.

Terkait dengan musibah ini, sebagai bangsa yang religius, berketuhanan yang Maha Esa, sudah seharausnya mari kita tadahkan tangan kita dengan hati tulus dan tawakal berdoa dengan doa terkait doa tentang gempa bumi sebagai berikut : 

اَللَّهُمّ إِنّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ؛ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّمَافِيْهَا وَشَرِّمَا أَرْسَلْتَ بِه

Yang artinya "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang didalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan".

Terkait dengan masalah bencana yang kerap melanda tanah air, melalui lirik lagu berjudul BACA, Rhomo Irama menulis :

Mengapa bencana kerap melanda
berbagai musibah jadi berita
korban harta benda tak terhitungkan
bahkan korban jiwa tak terperikan
pertanda apakah ini semua ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun