Mohon tunggu...
Darwin
Darwin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, CTO, COO, Trainer, Public Speaker

S.Kom., M.Kom., CPS®, CRSP, CH, BKP, CDM, Google Ads Certified, Google My Business Certified, SEMrush Digital Marketing Certified, Content Marketing Certified, Inbound Marketing Certified, Service Hub Software Certified, Sales Management Certified, CITGP, COBIT® 2019 Foundation

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbeda Itu Baru

28 Desember 2019   00:16 Diperbarui: 28 Desember 2019   00:34 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika dibuka mall yang baru, adakah niat Anda untuk mengunjunginya?

Ketika dibuka tempat wisata yang baru, adakah niat Anda untuk mengunjunginya?

Ketika dibuka tempat makan yang baru, adakah niat Anda untuk mencicipinya?

Setiap kemunculan hal baru pasti memunculkan niat untuk melihat dan mencobanya secara langsung. Ini adalah sifat alamiah manusia, yaitu keinginan yang tidak pernah berakhir. Setiap muncul sesuatu yang baru artinya telah muncul suatu perbedaan. Jika yang baru itu sama saja dengan yang telah ada, maka tidak bisa disebut berbeda, dan tentunya Anda tidak ingin mencobanya.

Perbedaan tidak boleh menjadi momok dan menciptakan jarak atau kesenjangan (istilah lain adalah gap). Perbedaan harus dipandang sebagai suatu keindahan, seni, keanekaragaman, dan kekayaan. Bayangkan perbedaan itu sebagai makanan. Ada nasi ayam, ayam panggang, soto ayam, kari ayam, spaghetti, pizza, dan masih banyak lagi. 

Walaupun kita adalah pecinta makanan tertentu, tidak mungkin seumur hidup hanya memilih makanan tersebut. Mata Anda akan melirik ke makanan lainnya, bahkan terkadang sengaja memilih jenis makanan yang tidak disukai karena sekedar ingin mencoba rasa baru.

Contoh makanan diatas hanya contoh sederhana yang dikaitkan kepada perbedaan. Mari kita lihat Indonesia, Indonesia adalah negara yang sangat besar. Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa. Indonesia kaya akan sumber daya alam. Tiada yang kurang dari Indonesia. 

Semua kekayaan ini adalah perbedaan (mungkin lebih tepat disebut sebagai keanekaragaman), dan ketika bersatu membuat negara ini menjadi indah. Indah di mata kita, dan indah di mata dunia. Kita harus bangga terlahir sebagai Warga Negara Indonesia. Laksana sekuntum bunga yang berpadu satu sama lain yang membuat taman menjadi indah. 

Ketika muncul ketidaknyamanan dalam hati karena perbedaan, coba tanyakan dalam diri kita apakah setiap hari turun hujan? Apakah setiap hari cuaca selalu panas? Semuanya pasti sirih berganti, dan akhirnya pasti akan ada pelangi yang menciptakan keindahan. 

Ingat selalu Bhinneka Tunggal Ika.

Semuanya adalah indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun