Sementara brokoli hijaunya di blunch dan kemudian di glaze dengan butter. Teksturnya pas. Tidak under-cook maupun over-cook. Crunchy-nya juga dapet.
Kenapa memakai Italian style? Chef Toto mengatakan bahwa taste-nya bisa diterima banyak lidah. Baik itu tamu Nusantara, Eropa, Asia dan lain sebagainya.
Sudah Diperhitungkan
Seperti kita ketahui bersama, tiap menu yang disajikan hotel maupun restoran memiliki aturan ketat mengenai jumlah gizi. Harus seimbang antara karbohidrat, protein dan lain sebagainya. Jumlah takaran karbohidrat, misalnya. Pada umumnya diangka 150 gram.
“Mashed potato-nya sengaja saya bikin sekitar 100 gram-an. Karena lapisan ayamnya sudah memakai bread crumb. Itu (bread crumb) kan juga mengandung karbohidrat,” terang Chef berkepala plontos itu. Sementara ayamnya menggunakan chicken breast dengan angka kurang lebih 180 – 200 gram.
Si Putih Manis Elegan
Presentasinya cantik. Selembar daun pandan segar yang dipotong sedemikian rupa disertakan sebagai garnish.
‘Si Putih’, pemain utamanya. Mengenakan mahkota berwarna merah terang. Disekeliling dasarnya terdapat saus cokelat muda. Di saus itu pula terdapat sejumlah taburan kasar.
Satu hal yang menarik perhatian saya, si putih memiliki tekstur kenyal. Bisa bergoyang dia kalau piring diguncangkan ke kanan-kiri. Seperti agar-agar, hanya saja ini lebih lentur. Usut punya usut, dia terbuat dari susu segar yang ditambahkan vanila, gula dan gelatin. Sementara mahkota atau topping merahnya itu terbuat dari buah stroberi segar. Dilumat sedemikian rupa hingga menyerupai selai.
“Mungkin enggak banyak orang tau, kalau sausnya (yang berwarna cokelat muda) itu saya bikin dari black tea,” jelas pria kelahiran Jakarta itu.