Mohon tunggu...
Darsem
Darsem Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

bukan tkw

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Pindah" Agama untuk Legalitas Perkawinan

5 April 2012   16:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:59 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bermacam ragam pikiran orang dalam mengartikan agama...Agama bagi sebagian orang dianggap sakral dan akan menjadi pegangan hidup hingga akhir hayatnya....ada pula yg menganggapnya  sebagai simbol-simbol semata bahkan ada yg tidak percaya sama sekali dengan agama...

Tulisan ini tidak akan membahas soal perbedaan pandangan tentang arti agama bagi yg meyakini ataupun yg menolaknya...Silahkan semua orang bebas untuk mengartikannya sesuai dengan apa yang diyakini...Saya hanya akan cerita sedikit tentang pengalaman seorang teman  "pindah "  agama karena alasan pernikahan...Kemungkinan kasus perkawinan ini hanyalah satu dari ribuan yg ada....

Kejadian lama sekitar tahun 90 an....Waktu itu saya masih punya warung di kawasan turis..Yah cuma warung makan kecil berkapasitas sekitar 50 tempat duduk dg 9 orang yg membantu saya.....Kawasan tsb yg semula cuma kampung biasa....karena bisnis pariwisata yg menggiurkan...berubah menjadi pemukiman semacam hotel dan losmen bagi turis2 asing dan jg tamu-tamu lokal yg datang dan menginap disana.... Ada  seorang pemuda dari negara Jerman..yg sering mampir makan di warung dan  menjadi langganan.... sebut saja namanya K...Dari yg semula sekedar langganan akhirnya menjadi teman  baik.....

K ini bisa dibilang seorang junkies atau alkoholiker...tiada hari tanpa alkohol...dan minum bir atau whisky seperti orang kita minum teh saja hehehe...Dari cerita dia ...Bayern dimana dia berasal...bir itu sudah semacam makanan pokok... kayak nasi aja hehehe. Jika ke Indonesia biasanya dia tinggal 1 bln dan dilanjutkan ke Thailand...saya pikir tentu saja untuk memuaskan hobbynya...apalagi kalau bukan drugs.

Saya heran ..nih anak duit darimana kok bisa hidup enak banget...travelling dan bisa happy2 terus...Ternyata di negaranya dia biasa kerja gelap atau ilegal yg tdk kena pajak...dari hasil kerja beberapa bulan tsb dia bisa mengongkosi perjalanan ini...

Suatu saat dia berkenalan dg wanita Indonesia... sepertinya mereka betul-betul seperti Romeo and Yuliet dan berencana untuk serius ke pernikahan...Problem datang karena status agama yg berbeda...Saya tahu  K ini non muslim ...walau bukan orang yg taat dg agamanya dan si perempuan berKTP Islam...akhirnya tanpa proses yg berbeli-belit K mau "pindah" agama agar pernikahan bisa cepat dilangsungkan...dan nama diapun sempat diganti...hehehe....Dg status pernikahan ini memang memudahkan bagi dia utk pengurusan visa agar  bisa tinggal disini...tanpa harus tiap bulan terbang ke luarnegeri sekedar mendapatkan stempel di passportnya...

Selama di Indonesia K tdk punya kerjaan...dan kegemaran minum serta obat2an tetep berlanjut...duit katanya dapat dari orang tua...dan itu dihitung dg warisan yg nantinya bakal diterimanya...kadang kalau duit sdh habis dan kiriman blm datang...pasti  ngutang ke saya...hehehe. Pernah sekali saya sempat ke rumahnya di Jerman...ternyata K dari keluarga yg mampu tapi kurang harmonis...ayahnya seorang profesor di universitas ternama...hubungan dg ayahnya tdk begitu baik..dia lebih dekat dan disayang oleh ibunya...

Pagi itu...sekitar jam 4 saya dibangunkan suara telepon...ternyata datang dari istri K...mengabarkan bahwa suaminya masuk ke rumah sakit...Dengan bergegas saya menjenguknya...sayang setelah sampai disana keadaan dia sdh dlm kondisi koma...Pendarahan pada jantung kemungkinan akibat konsumsi minuman dan obat2n yg sdh terlalu lama dan berlebihan....Setelah saya ikut menunggu beberapa saat...tiba2 tangan dia bergerak seperti melambaikan tangannya dan menghembuskan nafas yg terakhir...hiks...

Sebelum jenazah dimandikan...si istri bercerita bahwa sebelum dia koma..K sempat menyebut nama Yesus dlm kondisi setengah sadar dan kesakitan....setelah diadakan mufakat keluarga ....dg alasan tsb maka pihak keluarga bersepakat pemakaman dilakukan secara Khatolik...Menurut orang2 yg hadir disana kebiasaan utk jenazah diberi pakaian lengkap kesukaannya....dan sang  istri meminta saya utk memilihkan pakaian tsb...celana panjang kulit dan baju lengan panjang hitam kupilih utk menemani kepergian seorang sahabat....

K...rest in peace...kamu telah menemukan kehidupan baru yang abadi....

Dari kisah tsb ternyata ada hikmah yg bisa saya ambil...ternyata bahwa orang yg menikah dan berpindah agama tidak semuanya benar-benar keimanannya jg ikut berpindah...tapi hanya sebatas untuk mendapatkan secarik kertas bernama surat nikah....

Bagaimana pemerintah akan menyikapi kasus perkawinan semacam ini...??? Dan bagaimana menurut anda...???

Salam kompasiana....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun