Mohon tunggu...
Darryl Darian S
Darryl Darian S Mohon Tunggu... Freelancer - FKUI

FKUI

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Kedokteran: Euthanasia

19 Agustus 2019   18:58 Diperbarui: 19 Agustus 2019   19:15 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Eutanasia adalah praktik sengaja untuk mengakhiri hidup sendiri atau seseorang yang sedang sakit serius dan sudah tidak bisa menahan deritanya lagi. Orang yang mau melakukan euthanasia biasanya adalah orang yang sudah menderita suatu penyakit dalam waktu yang sangat lama dan sudah tidak bisa disembuhkan.[1] 

Ada banyak kontroversi mengenai euthanasia dan topik ini harus di pelajari lebih dalam. Euthanasia seakan-akan membuat hidup itu tidak penting dan tidak bermakna. 

Meskipun begitu, orang-orang yang memilih untuk mengakhiri hidupnya seperti itu akan tentunya merasakan rasa sakit yang lebih sedikit daripada rasa sakit yang akan dialaminya jika mengikuti berbagai macam prosedur medis jika orang tersebut benar-benar ingin kematian. 

Saya berpendapat bahwa manusia tidak boleh melakukan euthanasia dan manusia tidak boleh mempunyai hak untuk mengakhiri hidupnya sendiri. 

Di dunia medis, euthanasia menjadi persoalan yang mendalam juga karena para dokter yang sudah di sumpah tidak boleh membantu pasien untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Pertama-tama, euthanasia sendiri adalah tindakan yang bisa membuat hidup seperti tidak ada gunanya dan tidak ada maknanya. Ini akan membuat orang-orang yang depresi dan sakit serius ingin kematian. 

Di Belgia, siapa pun boleh mengajukan permohonan untuk mengakhiri hidupnya sendiri kapan saja dan seorang dokter boleh di panggil untuk menolong praktik euthanasia. Hal tersebut sudah berlaku di Belgia sejak tanggal 13 Februari 2014 menurut Patient's Right Council.[2] 

Praktik euthanasia di Belgia bukanlah hal yang baik karena bisa saja praktik tersebut di praktikan di belahan dunia lain dan membuat orang merendahkan arti kehidupan. Maka dari itu, euthanasia bukanlah hal yang bijak.

Praktik untuk mengakhiri hidup sendiri membuat hidup terkesan tidak bermakna. Jika hal tersebut dipraktikan terus-menerus, maka akan menjadi norma budaya dan banyak orang yang akan melakukan euthanasia meskipun ancaman atau penyakit yang orang tersebut hadapi tidak terlalu serius. Ini menyatakan bahwa orang sudah tidak peduli dengan artinya kehidupan dan seseorang mempunyai hak untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Alasan yang lainnya adalah praktik euthanasia sangat bertentangan dengan sumpah Hippokrates dokter. Seorang dokter tidak diperbolehkan untuk membantu pasien untuk mengakhiri hidupnya sendiri meskipun kematian adalah kemauan pasien. Seorang dokter disumpah untuk menolong orang lain, bukan membunuhnya.

Menurut MedicineNet dalam definisi tentang sumpah dokter, ada pernyataan bahwa seorang dokter tidak akan memberi pasien sebuah obat yang mematikan kepada siapa pun yang memintanya dan seorang dokter tidak akan merekomendasikan pasien untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Hal tersebut akan menjadi hal negatif di dalam dunia medis karena dokter akan dilihat sebagai orang yang meredakan atau menghilangkan rasa sakit dengan segala cara, bukan seseorang yang menyembuhkan penyakit.[3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun