Penyuluh kehutanan tidak hanya menggantungkan diri dengan transformasi ilmu dan pengetahuan dari lembaga kediklatan semata tetapi bisa langsung mengakses berbagai situs yang tersedia di internet. Â Sebagai contoh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki situs www.kemenlhk.go.id , situs aplikasi seperti sinav, simping, simluh dan berbagai situs lain yang dapat diakses.
Literasi digital sudah menjadi keniscayaan bagi penyuluh kehutanan untuk mudahkan dalam mentransformasikan apa program- program dari pemerintah kepada masyarakat yang disuluhnya. Â Materi tentang penyuluhan dan kegiatan bidang kehutanan dapat langsung diakses tanpa melewati panjang birokrasi seperti era sebelumnya.
Manfaat yang lain dari penguasaan literasi digital secara pribadi juga dapat meningkatkan kemampuan diri untuk hidup lebih baik, baik secara jasmani maupun rohani, baik secara ekonomi, sosial, budaya, spiritual dan lain sebagainya. Â Mengembangkan kesenangan atau hobi, bakat yang dimiliki, preferensi terhadap suatu hal, semua dapat dilakukan.
Hal-hal itulah yang menjadikan literasi digital sangat diperlukan oleh para penyuluh kehutanan dan juga masyarakat.
Namun literasi digital juga ada sisi negatifnya sehingga perlu dikelola dengan baik agar tidak malah menjadi kontra produktif, tetapi harapannya menggunakan internet dengan bijak untuk meningkatkan kualitas hidup agar lebih sejahtera di dunia dan di akhirat.
Penulis : Daro Eko (Penyuluh Kehutanan Provinsi Lampung)