Mohon tunggu...
Darna Yunita Saputri
Darna Yunita Saputri Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

saya memiliki hobi berenang dan memasak, saya memiliki kepribadian yang mampu bersosialisasi, untuk konten favorit saya yaitu najwa shibah

Selanjutnya

Tutup

Money

Minyak Goreng Salah Satu Penyumbang Inflasi, Kok Bisa?

29 Juni 2022   12:06 Diperbarui: 29 Juni 2022   12:11 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Inflasi merupakan kenaikan harga barang atau jasa yang secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Inflasi disebabkan adanya ketidakseimbangan arus masuk dan arus keluar barang maupun uang. Dengan inflasi, harga barang menjadi naik sedangkan penghasilan masyarakat tidak mengalami perubahan. 

Hal ini akan menyebabkan turunkan kesejahteraan masyarakat sebab daya beli menjadi rendah. Inflasi dapat saja menguntungkan atau meningkatkan kesejahteraan apabila tingkat pendapatan suatu negara lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasinya.

Salah satu penyebab inflasi yang ada di Indonesia yakni komoditas minyak goreng. Indonesia menjalami kelangkaan dan mahalnya minyak goreng sawit menjadi salah satu penyumbang inflasi tertinggi pada bulan april 2022, terlebih minyak goreng merupakan bahan pokok dikalangan masyarakat Indonesia, terutama kalangan ibu-ibu. 

Kelangkaan minyak goreng disebabkan karena adanya kenaikan dari sisi permintaan (demand) dan penurunan dari sisi penawaran (supply). Faktor lain penyebab penurunan supply, utamanya produsen mengalami penurunan dalam memasarkan minyak goreng dalam negeri.

Sejak oktober 2021 hingga 2022 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga minyak goreng meningkat baik minyak goreng curah maupun kemasan yang menyebabkan inflasi. Mulai maret 2022 terjadi inflasi sebesar 0,66% dengan kontribusi dari minyak goreng sebesar  0,04% .

Margo Yuwono dalam rilis BPS menyatakan bahwa minyak goreng memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04% sejalan dengan pemerintah yang  mencabut kebijakan terkait penetapan HET (harga eceran tertinggi) sehingga suatu harga diserahkan pada mekanisme pasar dan menunjukan inflasi di bulan maret 2022 hingga sekarang.

CPO (crude palm oil) adalah salah  satu jenis minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia, sekitar 40% dari seluruh jenis minyak nabati. Saat  ini harga CPO dipasar global sedang mengalami kenaikan harga  mulai dari 1100 dolar AS sampai 1340 dolar. 

Akibat dari kenaikan inilah, produsen CPO lebih memilih menjual keluar negeri dibandingkan dalam negeri. "produsen akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar jika menjual minyak goreng keluar negeri" ujar Rossanto Dwi Handoyo Pakar Ekonomi Universitas Airlangga.

Saat ini minyak goreng sudah mudah untuk dicari dibandingkan bulan sebelumnya. Namun yang jadi permasalahan ialah harga minyak goreng tidak mengalami penurunan. 

Menurut Nurwan kementrian perdagangan mengungkapkan alasan harga minyak goreng masih mahal disebabkan oleh kenaikan harga CPO atau minyak kelapa sawit diseluruh dunia kemudian terjadi penurunan pasokan bahan baku minyak nabati disebabkan oleh penurunan produksi CPO. Kerena itulah harga meroket tinggi.

Kenaikan minyak goreng secara otomatis menyebabkan pengeluaran masyarakat bertambah, lalu para pedagang pasti akan mulai menaikkan harga barang yang memiliki kaitan dengan minyak goreng ini, sehingga bagaimanapun akan berdampak pada inflasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun