Mohon tunggu...
darmobakti
darmobakti Mohon Tunggu... wiraswasta -

muda, berkarya!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Jakarta Macet, Salah Siapa?

4 November 2017   14:29 Diperbarui: 4 November 2017   14:34 2270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemacetan yang terjadi di kota Jakarta tercinta ini memang sudah sangat menyedihkan sekali. Bahkan menurut saya, levelnya setara dengan kata "kritis".

Permasalahan ini memang terbilang susah ditangani. Namun, dalam hal ketegasan, sebuah resiko harus diambil. Ini demi ke depannya Jakarta.

Memang, kota yang satu ini dalam hal sumber pekerjaan sangat menjanjikan. Mungkin inilah yang menjadi salah satu factor alasan mengapa jumlah pertambahan penduduk yang menetap di tanah Jakarta sangat pesat.

Tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Dari banyaknya jumlah sumber pekerjaan yang ada di kota Jakarta, hal ini juga mengundang antusias warga sekeliling kota Jakarta, seperti daerah Bekasi, Tangerang, Depok, Bogor untuk sama-sama mengadu nasib. Bukan berarti daerah mereka tidak ada pekerjaan, namun di Kota Jakarta lebih menjanjikan.

Dari dua paragraf di atas, coba sejenak renungkan. Pada saat yang sama, mereka semua keluar dari rumah mereka untuk pergi ke tempat kerja yang ada di kota Jakarta menggunakan kendaraan pribadi, entah itu motor atau mobil. Lantas, sesampainya di kawasan Jakarta, mereka semua berbenturan dengan penduduk yang telah menetap di Jakarta untuk melakukan hal yang sama, ada yang megantar anak sekolah dan ada pula yang pergi berbelanja.

Di saat yang sama pula, mereka harus meletakkan kendaraan mereka di tempat parkir yang tersedia. Namun, lahan parkir telah penuh terisi yang lebih dahulu. Kira-kira apa yang terjadi? Apakah seperti ini?

Kemacetan di Jakarta tidak bisa dihindari lagi jikalau terus seperti ini. Jikalau terus seperti jalan punya sendiri. Jikalau terus ego yang dikedepanin. Sudah saatnya masyarakat sadar diri, tidak hanya menuntut tapi turut ikut.

Tidak ada pesulap yang bisa membuat kemacetan di Jakarta ini sirna. Tidak ada satupun.

Kitalah, sebagai masyarakatlah yang bisa melakukannya. Dengan menggunakan jasa transportasi umum. Jikalau dinilai masih kurang dalam hal kecepatan, saat ini sudah banyak jasa transportasi on-line. Uberlah waktu kerjamu dengan UBER.

Dimulai dari diri sendiri, menularkan kepada yang lain dengan penuh harap, semoga Jakarta bisa terbebas dari jerat kemacetan.

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun