Mohon tunggu...
triwidarko saptamto
triwidarko saptamto Mohon Tunggu... -

aku adalah sumber inspiration

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Antara Dua Pilihan

1 April 2011   17:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:12 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ya kata-kata itu selalu terlintas dalam benak saya ketika harus meilmilih diantara "umum" dan bisnis atau aktivitas saya yang tidak mungkin saya tinggalkan. Kata-kata "umum"  diartikan sebagai orang yang memiliki jiwa-jiwa sosial di kampungku. Jadi , orang yang jarang gotong royong, "njagong sripah", "genduren" sering di katakan atau dijuluki "wong ra umum" (orang yang tidak meiliki jiwa sosial), itulah patokan paten  yang di gunakan orang-orang di kampungku tanpa memandang profesi, kesibukan, ataupun memakluminya. Standar julukan " wong ra umum" bahkan menjadi momok bagi warga karena mereka takut akan di kucilkan apabila mendapat julukan itu. Ya itulah hukum adat, entah sumbernya dari agama apa saya juga bingung???? Tapi apakah hukum adat seperti itu yang pantas di kembangkan? atau membuat masyarakat menjadi " guyup, rukun lan bebarengan". Mungkin iya, tapi ketika kita melihat dari sudut pandang agama, bukankah berbakti sosial itu bukan karena takut di juluki sebagai "wong ra umum"?, tapi niat dalam hati nurani bahwa berbakti sosial itu TULUS MEMBANTU ORANG LAIN ATAS DASAR KECINTAAN KEPADA SASAMA UMAT MANUSIA DAN TAK MENGHARAP PUJIAN ATAUPUN BALASAN MELAINKAN HANYA BALASAN DARI ALLOH S.W.T SEMATA? itulah dilema yang selama ini saya rasakan yaitu dilema moral yang sering membuat orang-orang yang memiliki aktivitas padat menjadi tersudutkan.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun