Mohon tunggu...
Darju Prasetya
Darju Prasetya Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis freelance

Pemerhati kehidupan....penyuka dunia tulis menulis....Pengembara di dunia.......Pencari dunia baru untuk kehidupan yang lebih baik......Email: prasetya58098@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak-anak itu Bertanya pada Hujan

20 Februari 2020   07:52 Diperbarui: 20 Februari 2020   08:00 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Anak-Anak itu Bertanya Pada Hujan
oleh: D. Prasetya

Mungkin anak-anak sekolah yang akan berangkat ke sekolah pagi ini bertanya pada hujan, "Kenapa engkau hujan hari ini? Padahal aku harus berangkat ke sekolah tepat pukul tujuh pagi ini? Kalau saya tak tepat waktu dan bila sekolah terlalu kaku dalam membuat aturan bisa jadi saya kena hukuman?"  tanya anak itu pada hujan.

Hujan tetap menderas dan seperti tak mendengarkan suara keluhan anak itu.

"Apakah kau tak peduli padaku, hujan?" kembali anak itu bertanya dan ia harus berangkat ke sekolah segera

Anak itu tak mempunyai jas hujan, sehingga ia nekat menyibak jalanan dengan tas diselipkan di samping tangannya. Ia berlari dan bertanya-tanya pada hujan.

"Jangan mengeluh Nak, bukankah hujan juga bisa membuat para petani itu tersenyum. Hujan itu bisa mengairi sawah-sawah para petani yang telah lama memimpikan untuk tanam padi agar mereka bisa melanjutkan hidup? Jangan mengeluh karena hujan, Nak. Hujan juga anugerah. Kita jangan egois dan mau berkorban sedikit demi hal yang lebih besar," jelas hujan pada anak itu.

Anak itu berhenti sebentar di bawah emper sebuah toko sambil merenungkan hujan.

"Maafkan aku hujan, aku tak perlu mengeluh. Pakaian basah sedikit tak mengapa. karena disana kau juga dibutuhkan oleh para petani untuk mengairi sawah-sawah mereka. Terima kasih hujan engkau telah mengingatkan saya agar aku tak hanya memikirkan diri sendiri namun juga memikirkan yang lain!" ujar anak itu sambil terus melangkahkan kakinya di bawah rintih hujan menuju ke sekolah.

Di depan sekolah nampak air mulai menggenang..

(Tuban barat, hujan di pagi hari20/02/2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun