Mohon tunggu...
Darju Prasetya
Darju Prasetya Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis freelance

Pemerhati kehidupan....penyuka dunia tulis menulis....Pengembara di dunia.......Pencari dunia baru untuk kehidupan yang lebih baik......Email: prasetya58098@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Arogansi China

5 Januari 2020   05:51 Diperbarui: 5 Januari 2020   05:50 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barangkali sudah menjadi hukum alam, bila sebuah negara yang merasa dirinya mempunyai kekuatan militer yang lebih akan bertindak lebih arogan pada bangsa lain. Mereka dengan kekuatan militernya akan semena-mena dengan kedaulatan negara lain tanpa memedulikan hukum internasional dengan klaim yang mereka miliki sendiri.

Kasus arogansi kapal penangkap ikan china yang dikawal kapal perang China di laut teritori Indonesia di Natuna bisa menjadi pelajaran berharga bagi bangsa ini untuk kita segera lebih memperkuat persenjataan kita agar negara lain tak memandang sebelah mata atas kekuatan bangsa yang kita miliki.

Persenjataan canggih harus kita miliki. Kita harus bisa membuat sendiri persenjataan canggih tanpa menggantungkan pada negara lain. Kita bisa melakukan transfer teknologi untuk bisa memproduksi peralatan yang lebih canggih atas persenjataan kita.

Kita jangan lemah dan kita harus mempunyai kekuatan sendiri. Kita jangan menggantungkan kebutuhan persenjataan pada satu atau dua negara karena itu bisa jadi itu bisa berbalik arah memakan diri kita sendiri.

Coba kita lihat bagaimana agresifnya china sekarang ini di dunia. Kita jangan mudah terayu oleh bujuk rayu mereka dengan segala tawaran investasi atau apapun yang bisa menjebak kita masuk dalam perangkap mereka dan kemudian kita menjadi ketergantungan pada mereka.

Pemerintah Jokowi seharusnya harus tetap hati-hati dalam bekerjasama dengan China misalnya. Karena segala tawaran investasi yang dilakukan china di Indonesia juga perlu kita cermati dan dipikir lebih dalam. Karena bila kita lihat saja selain kekuatan militer china yang begitu besar, juga sekarang ini produk-produk china banyak yang menjajah negara ini.

Hampir kita lihat produk HP saja misalnya kalau anda lihat di toko-toko betapa masifnya produk buatan china. Di marketplace seperti shopee saja misalnya kenapa hampir semua produk yang dari luar negeri umumnya hanya dari china yang paling mendominasi? Apakah negeri ini terlalu membebaskan produk china menjajah negeri ini?

Seharusnya pemerintah melakukan pembatasan yang lebih ketat terutama produk dari china yang masuk ke Indonesia. Karena seperti yang penulis alami sendiri saat berbelanja sebuah produk alat komunikasi ternyata banyak produk china yang kualitasnya juga buruk namun begitu dominannya mereka masuk ke pasar kita.

Mengapa pemerintah tak melakukan pembatasan yang ketat? Apakah kita nanti akan menjadi pasar produk kualitas buruk mereka dan kita menjadi tertipu oleh politik dagang mereka?

Seperti kasus arogansi kapal penangkap nelayan ikan china yang masuk ke teritori kita adalah bentuk arogansi china karena mereka merasa mempunyai kekuatan militer yang besar. Punya kecanggihan militer yang lebih dan kita jangan sampai kalah dengan mereka dan harus membangun kekuatan militer yang lebih canggih agar tak dipermainkan mereka.

Bila pun kapal-kapal ikan china masih tetap arogan di wilayah kita, kita seharusnya melakukan tindakan yang lebih keras atau dengan melarang produk china masuk ke negara kita. Saya kira ini sangat efektif yang bisa kita jadikan alternatif pilihan karena kelemahan terbesar china adalah bila ekonominya jatuh karena negara-negara lain memboikot produk dari china, maka ini juga tentu akan menggoyangkan perekonomian china. Kelemahan china adalah jika mereka lemah di bidang ekonomi, china bisa runtuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun