Mohon tunggu...
T. DARA SABRINA SALSADILLA
T. DARA SABRINA SALSADILLA Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis

Hanya manusia dengan banyak teka-teki dan argumentasi bukan ilusi tapi untuk menyampaikan aspirasi Semoga Kalian senang dengan karya saya :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaca Mata Bimbingan dan Konseling : Pandemi Covid-19 Membatasi Aktivitas Anak Berkebutuhan Khusus

13 April 2021   13:21 Diperbarui: 14 April 2021   15:12 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia sejak Maret 2019 meresahkan berbagai instansi, sehingga pemerintah membuat kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) yang mewajibkan seluruh warga Negara Indonesia untuk tetap di rumah, menjaga kesehatan dan menjauhi kerumunan. Sejak dikeluarkannya peraturan pemerintah Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Bersekala Besar dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sistem pendidikan juga turut diperbaharui dan menyesuaikan dengan ketentuan dari pemerintah dan menerapkan sistem pembelajaran daring (kegiatan belajar mengajar dilakukan dalam jaringan).

Semenjak pandemi di Indonesia, bukan hanya sisi ekonomi saja yang dirugikan melainkan dari sisi pendidikan juga turut dirugikan. Banyak guru, orang tua, serta siswa yang mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan kegiatan belajar online karena beberapa faktor seperti : kurangnya kemampuan orang tua dalam menguasai teknologi, tidak adanya pelatihan teknologi kepada guru, kurangnya keperdulian orang tua dalam mendampingi anak dalam belajar dan masih banyak lagi faktor penyebab dalam pembelajaran daring ini.

Pendidikan inklusi seperti SLB juga turut merasakan dampak dari penyebaran Covid-19. Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan sekolah khusus yang disediakan oleh pemerintah dan swasta bagi anak berkebutuhan khusus dengan tujuan untuk memberikan kesempatan bagi anak dalam memperoleh pendidikan dan pembelajaran tersendiri. Sebelum pandemi  Covid-19,  anak-anak berkebutuhan khusus aktif dalam mengembangkan diri di sekolah dan belajar keterampilan di SLB sehingga dapat membantu perkembangan anak berkebutuhan khusus dalam bidang belajar, pribadi, sosial dan karir.  

Dalam kegiatan sehari-hari  siswa di SLB melakukan pengembangan keterampilan hidup dan kemandirian yang dibimbing langsung oleh guru di sekolahnya. Namun, semenjak pandemi berlangsung siswa belajar daring yang tentunya dirasa cukup sulit untuk anak berkebutuhan khusus beradaptasi dengan pembelajaran daring. Tentunya tidak mudah bagi orang tua anak berkebutuhan khusus mendampingi anaknya dalam belajar dan pasti butuh kesabaran. Hal lain yang berdampak pada siswa SLB yaitu keterlambatan dalam mengikuti pembelajaran bagi siswa yang sebagai penyandang slow learner. Berdasarkan dampak yang ditemukan, siswa berkebutuhan khusus harus mendapatkan perhatian lebih selama pandemi dan dipantau secara rutin setiap perkembangannya agar dapat mandiri.

Perpektif Bimbingan dan Konseling dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus dapat dicapai melalui tujuan dasar bimbingan konseling adalah membantu seluruh siswa mengembangkan keterampilan dasar termasuk siswa dengan berkebutuhan khusus (ABK). Pengajaran dalam layanan dasar bimbingan dan konseling ini diawali sejak pengalaman pertama siswa ABK masuk sekolah. Anak berkebutuhan khusus seringkali mendapatkan hambatan dan kesulitan sebagai dampak dari keluar biasanya, yaitu berupa hambatan aktivitas sehari-hari. Layanan bimbingan konseling di sekolah untuk membantu siswa ABK menghadapi kesulitannya. Dalam pendidikan inklusi, layanan bimbingan konseling untuk ABK disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus anak secara individual. Layanan bimbingan dan konseling adalah proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalu pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu menerima dirinya sendiri sesuai dengan potensinya. Bimbingan dan konseling untuk ABK di sekolah inklusi diarahkan pada pengembangan kepribadian dan keterampilan hidup sehingga mampu berpartisipasi dalam masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun