Mohon tunggu...
Dany Fakhrur
Dany Fakhrur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Manusia Biasa

You never know when you never try

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perilaku "Bandel" Masyarakat pada Saat Pandemi Covid-19

10 Maret 2021   23:08 Diperbarui: 10 Maret 2021   23:21 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada akhir 2019 dan awal 2020 dunia dikejutkan dengan munculnya suatu penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut ramai diberitakan muncul dari suatu Pasar Grosir Makanan Laut Huanan yang ada di Kota Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei, Cina Tengah. Wuhan sendiri termasuk kota megapolitan dengan total penduduk mencapai belasan juta warga, sama seperti Beijing, Shanghai, dan lain-lain. Sebagai penyakit baru yang cepat menular, belum ada obatnya, disertai dengan membanjirnya informasi melalui media sosial, yang tidak semuanya bisa dipercaya, telah menimbulkan suatu stigma bagi orang-orang yang terkait dengan COVID-19.

Masyarakat Indonesia termasuk salah satu masyarakat yang merasa tidak takut dengan virus Covid-19 atau dapat dibilang sebagai masyarakat yang "Bandel". Salah satu cirinya adalah saat Covid-19 mulai masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020, masyarakat seakan tidak percaya dengan virus tersebut sehingga tetap beraktifitas seperti biasa bahkan tetap melakukan kontak fisik tanpa menggunakan masker serta menjaga kebersihan. Stigma yang ditimbulkan dari masyarakat pada awal Pandemi Covid-19 adalah "Covid-19 tidak dapat menyerang masyarakat Indonesia". Padahal nyatanya, untuk saat ini kasus penderita Covid-19 mencapai 1.392.945 orang yang merupakan negara ke-4 dengan kasus Covid-19 tertinggi di Asia.

Hal tersebut dapat disebabkan karena masyarakat telah mendapatkan informasi-informasi yang kurang tepat dan lebih dahulu menyebar dibandingkan dengan Informasi yang terbukti kebenarannya, sehingga stigma yang ada pada masyarakat merupakan stigma yang kurang baik. Disamping itu, pada awal Covid-19 masuk ke Indonesia masyarakat sangat menolak bahkan hal yang sangat miris adalah para tenaga medis yang telah berjuang demi Rakyat Indonesia seringkali mendapatkan diskriminasi bahkan dikucilkan. Masyarakat masih beranggapan bahwa pasien yang terkena virus Covid-19 merupakan aib, padahal tidak ada satupun orang yang ingin terkena virus Covid-19. Sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk menghormati sesama, bukan hanya menyudutkan apalagi mengucilkan.

Sampai saat ini, masyarakat masih cukup "Bandel" dalam hal pencegahan virus Covid-19 seperti enggan menggunakan masker kemanapun dan dimanapun, enggan menjaga kebersihan seperti selalu mencuci tangan serta mandi setelah beraktifitas keluar rumah, dan bahkan masih terdapat beberapa orang yang berkumpul dan berkerumun tanpa menggunakan masker. Hal tersebut merupakan celah yang cukup besar bagi virus Covid-19 untuk dapat semakin berkembang dan menyebar di Indonesia.

Masyarakat "Bandel" seperti ini bukan semata-mata mereka memang tidak percaya dan tidak takut terhadap Covid-19 namun terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku tersebut, salah satunya adalah kurangnya pemahaman dari setiap masyarakat terhadap Covid-19. Memang, informasi tentang virus Covid-19 sudah sangat cepat menyebar di media social ataupun dari mulut ke mulut, namun informasi tersebut tidak semua benar bahkan ada beberapa informasi yang dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan hanya ingin membuat informasi Hoax semata. Masyarakat perlu untuk diberikan pemahaman khusus tentang Covid-19. Baik cara penularannya, cara menghindari penularannya, dampak dan bahaya yang ditimbulkan apabila penderita tidak ditangani dengan baik, dan bahaya apa saja yang dapat menyebabkan kematian. Perlu diberikan pula pemahaman dan kesadaran khususnya pada masyarakat "Bandel" yang tidak betah dirumah dan masih bepergian keluar rumah dengan tidak menggunakan masker.

Untuk saat ini, bepergian keluar rumah dikhususkan hanya untuk yang memiliki kepentingan tertentu karena tidak dapat dipungkiri bahwa Covid-19 telah mempengaruhi segala aspek sehingga masyarakat tidak bisa untuk hanya dirumah tanpa melakukan apa-apa. Keluar boleh, hanya saja tetap mematuhi protocol Kesehatan yang telah dibuat oleh pemerintah seperti menggunakan masker, menjaga kebersihan, menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun