Mohon tunggu...
Alin FM
Alin FM Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Multimedia dan Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Biarkan tinta-tinta malaikat mencatat semua kata yang ku punya untuk dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat untuk Covid-19

27 Maret 2020   02:37 Diperbarui: 27 Maret 2020   13:49 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam suratnya, Amr menjelaskan perihal keadaan Kota Mesir dan keringnya Sungai Nil serta keputusannya untuk melarang warga melakukan per sembahan. 

Umar bin Khattab membalas surat Amr dan dalam suratnya dia berpesan, "Apa yang telah engkau lakukan itu benar. Saya telah mengirim satu kartu di dalam surat saya ini. Buanglah kartu itu ke dalam Sungai Nil," tulis Umar.

Ketika surat dari Umar tiba, Amr segera mengambil kartu tersebut dan membaca tulisan di atasnya, 

"Dari hamba Allah, Umar Amirul Mukminin, untuk Sungai Nil penduduk Mesir. Amma ba'du jika engkau mengalir karena kehendakmu dan perkaramu, maka janganlah engkau mengalir karena kami tidak membutuhkanmu. Namun, jika engkau mengalir karena perintah Allah yang Mahaesa dan Mahakuasa, Dialah yang telah membuatmu mengalir. Kami memohon kepada Allah agar Dia membuatmu mengalir."

Kemudian Amr melaksanakan pesan Khalifah Umar untuk membuang kartu tersebut ke Sungai Nil. Keesokan hari nya, tepatnya pada Sabtu pagi, Allah SWT membuat Sungai Nil kembali mengalir, bahkan hingga setinggi enam belas hasta dalam waktu satu malam. 

Hingga kini Sungai Nil menjadi sungai yang tak pernah kering meski musim kemarau melanda. Penduduk Mesir juga telah berhenti dan meninggalkan tradisi persembahan mereka hingga saat ini

Hari ini, jika diumpamakan dengan surat Umar. Maka jika dibuat surat yang serupa.

"Dari hamba Allah, Amirul Mukminin, untuk Covid-19. Amma ba'du jika engkau mewabah karena kehendakmu dan perkaramu, maka janganlah engkau mewabah karena kami tidak membutuhkanmu. Namun, jika engkau mewabah karena perintah Allah yang Mahaesa dan Mahakuasa, Dialah yang telah membuatmu mewabah. Kami memohon kepada Allah agar Dia membuatmu berhenti untuk mewabah."

Rindunya Surat Seorang pemimpin di tengah wabah menjadi Pandemi global dengan kacamata keimanan. Membuat Allah SWT Sang Pencipta Covid-19 menghentikan laju pergerakannya. Kapan kah pemimpin itu hadir ditengah gelombang ujian manusia?. 

Merindukan pemerintah yang mencintai Hukum-hukum Allah. Mencintai Rakyat dan dicintai Rakyat. Rindu hadirnya Khalifah yang menyelesaikan urusan  rakyat dengan tulus dan ikhlas

Semoga Pandemi segera berakhir. Hanya bersandar kepada Allah SWT Sang Pencipta Corona agar Corona tidak menjangkiti manusia. Dan kita bisa hidup tanpa Corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun