Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis menempuh pendidikan jurusan Fisika, pernah menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, dan beberapa antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merawat Maaf

23 Maret 2023   21:35 Diperbarui: 23 Maret 2023   21:44 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merawat Maaf // Danu S

Perihal mengampuni tidaklah sekadar lisan. Ada hati yang harus dirawat sebab luka retaknya. Pagar-pagar bening terus mengalirkan doa. Sebentuk kasih paling wangi adalah penawar batin yang tengah pilu. Kau yang disebut belahan jiwa semestinya bersyukur.

Jika bertanya tentang setianya, kau akan menemukan di sudut paling palung. Bahkan saat ikhlasnya harus terbagi dengan pemilik rona merah jambu di ujung senja. Dia menyembunyikan sembilu dan terus menyulam kecewa, lagi-lagi dengan maafnya.

Kini ketika kau kembali dengan onak di sekujur kalbu, dia pun menyambut dengan lengkung yang tidak pernah berubah. Terlalu lapang rongga dadanya untuk sebuah pengkhianatan. Semua dilakukannya atas nama ikrar kepada Tuhannya.

Kebumen, 23 Maret 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun