Masih Menunggu Terik // Danu S
Siang berselimut mendung tebal
dingin membelai pipi yang pucat pasi
meski kepul menguar dari lengkung sabintnya
nyatanya gigil setia bersandar pada embun yang beku
Sepotong janji yang tertinggal di sini
mengukuhkan setia paling palung
di batas tanah yang mulai goyah
sebab basah bermukim terlalu lama
Napas mencuri jeda yang terserak dalam kabut
diembuskan serupa pekik tanpa suara
dengan keyakinan paling tabah tentang sebuah harap
Di sini jiwa raga masih menunggu terik
Kebumen, 28 Februari 2023