Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis menempuh pendidikan jurusan Fisika, pernah menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, dan beberapa antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Satu Abad NU Tetap Tangguh Membangun Peradaban

7 Februari 2023   07:48 Diperbarui: 7 Februari 2023   07:58 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

NU (Nahdlatul Ulama) merupakan salah satu organisasi keagamaan Islam di Indonesia. Kiprahnya dalam ikut membangun negara patut untuk dijadikan teladan.

Moral bangsa menjadi konsentrasi perjuangan NU. Mengapa demikian? Karena suatu negara dapat mempertahankan peradaban jika moral bangsanya terjaga. Begitu moral bangsa bobrok, negara tidak butuh waktu lama untuk hancur. 

Maksiat merajalela, pemberontakan di mana-mana, timbulnya apatis bangsa pada pemerintah merupakan contoh dampak negatif rusaknya mental bangsa di suatu negara. NU bersama organisasi keagamaan lain saling rangkul dan mencegah agar hal tersebut tidak sampai terjadi.

Apa saja tantangan NU untuk tetap membangun dan memperjuangkan peradaban bangsa di negara kita?

  • Perkembangan teknologi dalam era globalisasi berpengaruh sangat besar pada mental bangsa. Mudahnya situs-situs garis kiri (liberalisme, terorisme, porno dll) dapat mengancam rasa nasionalisme bangsa. Indonesia adalah negara yang sangat menjunjung budaya ketimuran, adab yang anggun serta berperilaku sesuai moral dan agama. 

  • Jika informasi bebas tidak dikawal dengan ketat maka dikhawatirkan ada paham tercela yang menyusup sisi kemanusiaan bangsa. Melek tekhnologi dan informasi adalah keharusan agar negara dapat semakin maju tapi jangan sampai dibodohi oleh pengaruh yang radikal.

  • Masih terdapat golongan masyarakat yang saklek dalam memahami  ilmu agama. Agama memang hak asasi manusia. Namun jika paham-paham yang dipercayai termasuk ajaran sesat maka sudah menjadi kewajiban NU untuk meluruskan, merangkul kembali ke jalan yang benar. Mengubah kepercayaan yang sudah mendarah daging memang tidak mudah tapi atas nama amar ma'ruf nahi munkar, NU merapatkan barisan dan optimis dapat menuntun ke arah yang benar.

  • Meningkatnya angka kriminalitas. Bahkan usia pelaku tindak kriminalitas membuat prihatin. Anak-anak di bawah umur, warga usia produktif bahkan lansia begitu mudahnya melakukan kejahatan. Bahkan beberapa kasus hingga menghilangkan nyawa korban. Baik laki-laki ataupun perempuan dalam kondisi emosi labil dapat menjadi pelaku kriminal. 

Tantangan terbesar saat ini memang berasal dari dalam. Bangsa yang tengah beradaptasi dengan modernisasi adalah sasaran empuk paham-paham perusak mental. 

NU bersikeras, membangun kekuatan mental dan moral bangsa. Jika dua ini dapat terkendali maka pengaruh negatif budaya asing dapat terbendung. Artinya masa depan bangsa dapat terselamatkan.

Menjamurnya pesantren di negara ini adalah salah satu langkah dari NU untuk membangun mental dan moral bangsa. Peradaban pesantren-yang beberapa tahun ke belakang sering dibilang kuno-kini justru menjadi sasaran utama orang tua agar generasinya menjadi manusia bermoral. 

Tidak dapat dipungkiri, pesantren adalah wadah untuk menyelamatkan dan mempersiapkan generasi muda dalam mengisi kemerdekaan. Generasi dengan mental baja dan moral bijak akan membawa negara lebih kuat di tengah gempuran peradaban liberal.

NU tidak bisa berjuang sendiri dalam membangun mental dan moral bangsa. NU tidak menutup diri untuk membangun kerjasama dengan organisasi keagamaan lain.

Perjuangan masih harus dilanjutkan. Satu abad NU menjadi refleksi untuk langkah-langkah membangun peradaban ke depan. Semoga Allah meridhoi segala bentuk jihad dari NU. Amin. 

Terima kasih.

Kebumen, 7 Februari 2023

Penulis

Danu Supriyati, S.Si.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun