Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis menempuh pendidikan jurusan Fisika, pernah menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, dan beberapa antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semeru di Antara Deretan Gunung Berapi yang Aktif

4 Januari 2023   12:47 Diperbarui: 4 Januari 2023   12:56 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semeru di Antara Deretan Gunung Berapi yang Aktif

Nusantara berada di jalur cincin api Pasifik. Gempa dan letusan gunung berapi adalah fenomena alam yang mau tidak mau harus dihadapi oleh negara kita yang tercinta ini.

Banyaknya gunung berapi yang masih aktif adalah hal yang harus diedukasi pihak terkait (ahli dalam bidangnya) kepada masyarakat untuk meminimalisir korban dan kerugian saat terjadi letusan. 

Semakin canggih teknologi diharapkan dapat mempersempit peluang ancaman letusan gunung berapi. Kerjasama pemerintah, badan pemantau aktivitas gunung berapi dan masyarakat harus koheren agar letusan gunung berapi tidak menjadi bencana.

Letusan Semeru membuat perhatian penulis ikut menoleh pada aktivitas Gunung Merapi. Hal ini dikarenakan keberadaannya yang dekat dengan tempat tinggal penulis. Letusan gunung berapi satu dengan yang lain biasanya terjadi dalam selisih waktu yang tidak lama. Informasi dapat digali dari BPPTKG untuk mengetahui kemungkinan erupsi dari Gunung Merapi. 

Gempa di berbagai tempat dan juga letusan Semeru tidak berpengaruh pada aktivitas Gunung Merapi namun BPPTKG tetap menghimbau agar masyarakat dalam kondisi waspada. Siaga jika sewaktu-waktu mendapat peringatan untuk mengungsi dan mengurangi kegiatan di seputar kawah. 

Himbauan semacam ini tidak ada unsur untuk menakut-nakuti warga karena keselamatan menjadi hal utama yang harus didahulukan jika sewaktu-waktu terjadi erupsi. Zona-zona pun tetap diberlakukan meski gunung dalam kondisi stabil.

Letusan gunung berapi kemungkinan dapat diprediksi. Namun bencana yang lain seperti longsor maupun gempa belum dapat diprediksi waktu kejadiannya. Jika didukung kesiapan jasmani, rohani, mental maupun spiritual maka dampak dari peristiwa tersebut tentu dapat diminimalisir.

Siaga bukan berarti pasrah menunggu musibah. Persiapkan diri agar lebih sigap saat terjadi hal di luar dugaan dan jangan lupa diiringi dengan doa paling khusyuk agar kita terhindar dari marabahaya.  Terima kasih.

Kebumen, 4 Januari 2023

Penulis

Danu Supriyati, S.Si

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun