Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis menempuh pendidikan jurusan Fisika, pernah menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, dan beberapa antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Greatest Memories Bersama Penyiar Favorite

3 Januari 2023   18:01 Diperbarui: 3 Januari 2023   18:07 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Greatest Memories Bersama Penyiar Favorite

Radio adalah sahabat terindah semasa SMP dan SMA. Kebetulan letak stasiun radio kesayangan dulu dekat dengan SMP tempat penulis belajar. Hari Sabtu adalah hari paling dinanti karena saatnya untuk kirim-kirim salam melalui acara Greatest Memories. Meski yang dikirim adalah kawan sendiri, ada kebahagiaan tersendiri saat nama kita disebut oleh penyiar.

Masa puber, masa tertarik dengan lawan jenis. Terkadang kirim salam dan lagu menggunakan nama samaran dengan clue yang detil agar doi paham. Jika belum dapat balasan juga maka minggu depannya disebutkan dengan jelas siapa si dia yang membuat mata tidak bisa merem. Asyik sekali rasanya berada di masa-masa radio sedang hits.

Penyiar menjadi salah satu penentu suksesnya acara di stasiun televisi. Dulu masing-masing pribadi memiliki penyiar favorite. Ada yang ngefans karena fisiknya, suaranya maupun keramahannya. Apalagi dulu kalangan pelajar diberi kesempatan oleh produser untuk menjadi penyiar khusus remaja setiap weekend. Beberapa stasiun bersaing untuk memberikan wadah semaksimal mungkin agar rating acaranya menanjak.

Beberapa teman penulis, waktu itu, lolos seleksi jadi penyiar remaja. Sudah tentu sangat menguntungkan bagi sekolah kita. Bisa ikut promo juga di sana. Dan acara titip salam bisa lebih mudah karena tinggal titip sama penyiar yang notabene teman sendiri.

Pudarnya pamor radio di era yang serba digital mengundang keprihatinan bagi penikmat audio. Media sosial yang mampu menghadirkan segala informasi mau tidak mau telah menggeser kedudukan radio. Internet dan perkembangan elektronik memang jitu meretas dunia tanpa batas. 

Greatest memories bersama penyiar favorite telah menjadi masa lalu paling manis. Berbagai bentuk radio dari model kuno hingga kekinian pada zamannya adalah kenangan penuh sejarah. Earphone adalah teman setia menjelang tidur demi mendengar suara penyiar di ujung sana. 

Suatu saat radio (mungkin) akan menjadi penghuni museum seperti halnya telepon kuno dengan tombol putar. Segala kisah bersamanya akan menjadi catatan yang benar-benar greatest memories. Terima kasih.

Kebumen, 3 Januari 2023

Penulis

Danu Supriyati, S.Si

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun