Mohon tunggu...
Syaputra Kamandanu Sofwan
Syaputra Kamandanu Sofwan Mohon Tunggu... wiraswasta -

heart in my head, art till i dead.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Para Artis Menantang Waktu

8 Maret 2012   11:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:21 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13312054371381610500

Waktu adalah kehidupan, begitupun cinta. Namun cinta bukanlah waktu. Cinta adalah keabadian, yang menghuni di setiap ingatan. “Dan aku mencintaimu, tanpa waktu!” Alhamdulillah buku saya terbit juga. Itu yang pertama kali ada di benak saya. Sebuah buku berjudul “MENANTANG WAKTU” ini adalah buku antologi puisi tentang Waktu, Rindu dan Air mata. Serta cerpen mengharukan yang diangkat dari kisah nyata. Ada dua cerpen kisah nyata di dalam buku ini. Yang pertama, berjudul “Surga Baruku” bercerita tentang seorang anak jalanan yang sejak bayi di buang di tempat sampah dekat terminal oleh orang tuanya. Ditemukan dan diasuh oleh seorang preman terminal lalu ia di didik menjadi pencopet. Sampai suatu ketika ia bertemu ibu paruh baya pencari barang bekas yang hidup di Jakarta sebatang kara. Pertemuannya ini mampu merubah kehidupan seorang pencopet cilik tersebut. Dan yang kedua adalah inti daripada buku ini, bercerita tentang seorang gadis cantik penderita neurogeneration (salah satu penyakit yang diakibatkan oleh saraf rusak dan menghambat tumbuh kembangnya) tinggi dan besar tubuhnya, pola pikirnya, gaya bicaranya persis seperti anak berumur 10 tahun padahal ia sudah berumur 29 tahun. Hidupnya tidak berjalan dengan waktu pada umumnya. Hidupnya benar-benar menantang dan menerjang waktu. Berikut adalah kesan para artis dan seniman yang sudah menelusuri buku ini dan ikut serta Menantang Waktu :

  • Danu berhasil menggabungkan puisi dan cerpen dengan nyawanya sendiri. ia sukses menghanyutkan dan menjerumuskan saya membaca bait demi bait, lalu mengoyak hati saya kemudian dijahit kembali. master piece!! - Helmalia Putri (Aktris)
  • Aku ga nyangka di era yang sekarang ini, Danu muncul dengan sesuatu yang segar dan memintarkan otak. Sangat kaya kosakata dan metafora baru. baca buku ini deg-degan, kayak nonton film action! Im so excited. - Winda Viska (Penyanyi / pemeran sasha di OB)
  • Tiap lembar yang gw buka selalu berkesan. Alur cerita dan kata-kata nya pun mudah dicerna, Semoga menjadi motivasi bagi para pembaca. Suksees bro, ini buku yang luar biasa. - Adly Fairuz (Aktor dan Musisi)
  • Puitis, imajinatif, romantis! Setiap kalimat yang dituangkan penuh makna. Banyak hikmah yang bisa diambil dari buku ini. Aku suka banget !! - Poppy Bunga (Aktris)
  • Setiap manusia diberi kesempatan berpetualang dengan waktu. Buku ini mengukuhkan hal tersebut, melalui rangkaian kata dengan metafora yang tak rumit namun berdiksi kuat. Kita seolah ikut dalam pengalaman puitik penulis. - Diki Umbara (Dosen)
  • MENARIK! sungguh sebuah buku yang membuat kita semakin berpikir agar selalu mensyukuri apapun di dalam hidup. “Menantang Waktu” adalah buku yang tepat untuk lebih memahami arti sebuah waktu dan kehidupan. - Alyssa Soebandono B.A (Public figure)
  • "Aku mencintaimu tanpa waktu", satu larik sajak dalam buku ini memperlihatkan gairah muda yang ingin bertarung dengan waktu. Sajaknya mencoba mengatasi yang inderawi dan duniawi, melalui refleksi kental yang sangat terasa filosis. - Agus Noor (sastrawan)
  • Buku yang inspiratif, mampu menggugah hati. Menyentuh perasaan serta menguras air mata. Sangat mudah dicerna walaupun kata-katanya puitis. Can’t wait for the next chapter. - Lia Ananta (Aktris)
  • Begitu puisi pertama saya baca, saya tertarik dan ingin terus membacanya. penyampaian kata-katanya menggiring pembaca mengerti atmosfir dari puisi-puisi atau cerita di dalamnya. - Handika Pratama (Entertainer dan pengusaha)
  • Buku ini menghibur hati. Puisi-puisinya mengandung makna yang dalam. Cerpennya menyentuh. Membuat saya lebih menghargai cinta dan kasih sayang.thanks danu bukunya kereen. - Ana C Pinem (Aktris)
  • Buku ini mewakili kegelisahan penulis tentang waktu juga cinta, seperti sajaknya : “Aku mencintaimu tanpa waktu. Detak detik menjerit. Dan aku; masih belum memilikimu.” Ini adalah bagian dari proses kreatifnya. - Anggoro Saronto (Penulis film malaikat tanpa sayap, heart series dll)
  • Sebuah buku yang memiliki ide penulisan yang padat dan sangat tertata. Primadona buku ini adalah cerpennya. Dan secara keseluruhan buku ini sangat baik dijadikan inspirasi menulis puisi bagi para pecinta puisi. - Sher A. Reza V. Awan (Ketua umum X - Rules 234)

Semoga Buku ini dapat menginspirasi teman-teman dan shabat-sahabatku sekalian. Salam hangat dan sukses selalu!! - Syaputra Kamandanu -

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun