Mohon tunggu...
Danu Widya Nugroho
Danu Widya Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - PNS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.instagram.com/danu_w_nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"John Wick: Chapter 3 - Parabellum", Sekuel Aksi Keanu Reeves dan Hadirnya Dua Aktor Indonesia

15 Mei 2019   10:47 Diperbarui: 15 Mei 2019   13:10 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Selasa, 14 Mei 2019, saya beruntung mendapat undangan screening dan press conference Film "John Wick: Chapter 3 - Parabellum" di Plaza Indonesia XXI, sebuah film bergenre action thriller produksi Lionsgate karya sutradara Chad Stahelski dan penulis Derek Kolstad, Shay Hatten, Chris Collins, Marc Abrams ini melanjutkan kisah film kedua, John Wick: Chapter 2 (2017), seri ketiga akan bercerita tentang John Wick yang kini dalam pelarian setelah melakukan hal terlarang. Dengan imbalan 14 juta dolar AS bagi siapa saja yang bisa membunuhnya, John menjadi target utama bagi para pemburu bayaran di seluruh dunia.

Ada sejumlah bagian yang menggetarkan dalam "John Wick: Chapter 3 - Parabellum" dengan banyak adegan penuh aksi yang menegangkan  - ketika sepertinya para pembuat film ini bermaksud ingin menciptakan sebuah karya yang lebih inspiratif, penuh gaya dan visi - yang datang dari tokoh kita, pembunuh bayaran John Wick (Keanu Reeves), berada di Perpustakaan Umum New York untuk menemukan buku yang sangat spesifik ketika dia terganggu oleh salah satu dari sekitar 11 juta orang yang akan berusaha membunuhnya selama dua jam ke depan waktu film. Akhirnya John membunuhnya dengan memanfaatkan buku yang dipegangnya sebagai senjata. Bagian itu hebat, tetapi momen berbeda datang berikutnya ketika dia kembali dan mengganti buku di rak tempat dia menemukannya. 

Detail ini berfungsi bukan karena itu lucu, tetapi karena sangat cocok dengan karakternya sehingga hampir aneh jika dia tidak melakukannya. 

Dalam film John Wick yang pertama, diperkenalkan pada sosok John Wick. Dimana pada suatu malam, John dihampiri oleh sekelompok orang bersenjata yang membuatnya babak belur. Ternyata, mereka adalah tiga pemuda yang bertemu dengan John di pom bensin. Mereka lalu mencuri mobil John dan membunuh anak anjingnya. 

John Wick pun marah dan langsung melacak keberadaan mereka bertiga. Dari situlah diketahui bahwa John Wick adalah orang yang sangat berbahaya jika kehidupannya diusik. 

Ia adalah mantan pembunuh bayaran terbaik yang pernah dimiliki oleh sindikat milik ayah dari pemuda yang membunuh anjingnya. Akhirnya, ia pun berniat untuk mengejar para pemuda itu sekaligus menghabisi kelompok mafia Rusia yang pernah menaungi John itu. 

Beragam adegan laga yang melibatkan senjata api ditampilkan secara intens dalam film ini. Bahkan jika kita membandingkannya dengan judul-judul film action lain yang pernah dimainkan Keanu Reeves, John Wick terbilang paling realistis dalam menyajikan berbagai adegan seru tanpa adanya hal-hal berbau fiksi.

Pada film John Wick: Chapter 2 melanjutkan perjalanan sosok John Wick di film prekuelnya. Ketika di seri pertama John Wick merasa perlu membalas dendamnya kepada gangster Rusia, di sekuelnya dia terpaksa berhadapan dengan mafia Italia. 

Di sini, John diminta oleh mafia bernama Santino D'Antonio (Ricardo Scamarcio) untuk menjalankan misi pembunuhan. Padahal, John sudah menyatakan diri pensiun dari pekerjaannya. Dilakukan secara terpaksa, misi itu ternyata membuatnya terjebak pada konspirasi yang membuatnya diincar banyak musuh.

Melanjutkan langsung dari film John Wick: Chapter 2, mantan pembunuh bayaran ini harus diburu oleh seluruh dunia karena kepalanya dihargai dengan nilai yang sangat besar. Jika kedua film sebelumnya, John Wick harus memburu para pembunuh bayaran, kini ia sendirilah yang harus lari dari kejaran para pembunuh bayaran. Hal ini menyebabkan dia ditunjuk sebagai "excommunication" oleh High Table - semua hak-hak istimewanya dilucuti dan kontrak terbuka dikeluarkan dengan imbalan mulai dari $ 14 juta - meskipun rekannya Winston (Ian McShane) memberinya waktu satu jam, sebagian karena persahabatan dan sebagian tampaknya untuk kesenangannya sendiri.

Dari awal film, kita sudah disuguhkan sebuah adegan aksi yang sangat menegangkan tanpa henti seperti di film The Raid - yang disutradarai oleh Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais - adegan long take lumayan banyak dilakukan di setiap adegan action tersebut, bahkan hampir setiap action sequences yang ada memiliki long take-nya masing-masing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun