Mohon tunggu...
DanteDWN_PWK_UniversitasJember
DanteDWN_PWK_UniversitasJember Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S1 PWK 2022 UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Dampak Alih Fungsi Lahan yang Cepat

28 September 2022   18:56 Diperbarui: 28 September 2022   18:59 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara kepulauan dan agraris yang memiliki luas lahan yang melimpah. Terutama dengan kondisi geografis yang ada di Indonesia, sangatlah memungkinkan bahwa ketersedian lahan melimpah dan dapat dimanfaatkan sebaik - baiknya oleh para masyarakat di Indonesia.

Bondowoso, yaitu suatu kabupaten di timur pulau jawa merupakan salah satu kabupaten yang tidak memiliki wilayah perairan atau pantai. Hal ini menyebabkan wilayah kabupaten Bondowoso memiliki potensi untuk mengolah lahan - lahan yang ada dengan seksama dan tepat sasaran. Ditambah dengan lahan yang cukup melimpah, wilayah kabupaten Bondowoso dapat dipastikan modal utama roda perekonomian adalah pemanfaatan lahan dan pembangunan lahan.

Tanah di Kabupaten Bondowoso mencakup areal kehutanan dengan persentase dari luas total yaitu 35,77% dan pertanian dengan 27,66% dari luas wilayah Kabupaten Bondowoso. Lahan pertanian lebih banyak diusahakan untuk penanaman singkong yang merupakan bahan baku tape. Areal singkong di Kabupaten Bondowoso tersebar di 21 kecamatan dari 23 kecamatan dengan produksi sebesar 121.076,10 ton/tahun.

Kabupaten Bondowoso memiliki lahan pertanian cukup luas sehingga sektor pertanian merupakan sektor ekonomi basis Kabupaten Bondowoso. Ditinjau dari seluruh luas wilayah, 90,08% lahan di Kabupaten Bondowoso digunakan untuk pertanian yaitu persawahan, tanah kering, perkebunan, kehutanan, dan rawa. Sebagian lain digunakan untuk pemukiman, industri, padang rumput dan lainnya. Terdapat pula usaha pertanian yang ada di Kabupaten Bondowoso, yaitu antara lain padi, jagung, kedelai, rempah-rempah, tanaman holtikultura dan singkong.

Kabupaten Bondowoso juga memiliki lahan kering cukup dan tersebar di setiap wilayah kecamatan, terutama di bagian barat seperti di Kecamatan Curahdami, Kecamatan Binakal dan Kecamatan Wringin. Hal ini mengakibatkan tanaman singkong menjadi salah satu tanaman yang mendominasi tanaman daerah kering yang menguntungkan dari pada tanaman lainnya. Banyak petani mengusahakan lahannya untuk usaha tani singkong. Kabupaten Bondowoso memberikan produksi sebanyak 86.711 ton. Kabupaten Bondowoso memiliki luas panen singkong 3.860 ha dan menghasilkan produktivitas singkong 224,64 kuintal per tahunnya.

Perusahaan tape singkong Kabupaten Bondowoso memiliki agen sendiri di setiap kecamatannya. Seperti contoh kecamatan Binakal yang memiliki agen produksi tape. Untuk memasarkan produk mereka, agen tersebut bekerja sama dengan warga untuk meningkatkan taraf perekonomian daerah tersebut. Agen juga melakukan pemasaran yang tersebar di dalam kota seperti di pasar, event yang diselenggarakan pemerintah dan event event yang berada diluar kabupaten Bondowoso. Beberapa kota di Jawa Timur seperti Situbondo, Jember, Probolinggo dan Lumajang juga mengalami kegiatan ekspor produk olahan yang berasal dari pemanfaatan fungsi lahan.  

Sektor pertanian di kabupaten Bondowoso merupakan sektor ekonomi basis di Kabupaten Bondowoso. Daerah subur di tanah lembah pegunungan Kabupaten Bondowoso cocok ditanami padi atau palawija, termasuk singkong yang digunakan sebagai bahan baku utama tape yang menjadi makanan khas Kabupaten Bondowoso. 

Perkembangan suatu industri tidak dapat dipisahkan dari beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah tenaga kerja, modal, proses produksi, dan tempat yang memadahi. Tempat yang mewadahi juga disebut sebagai lahan sangatlah berpengaruh bagi kehidupan masyarakat di kawasan kabupaten Bondowoso. Dengan perkembangan yang ada diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan lahan yang ada.

Namun seiring perkembangan zaman yang ada, lahan yang ada mengalami penurunan terutama di sektor pertanian yaitu semakin berkurangnya lahan pertanian akibat dari pembangunan perumahan yang menjadi salah satu penyebab dari berkurangnya lahan pertanian di daerah kabupaten Bondowoso. Saat ini kabupaten Bondowoso menjadi kota yang berkembang untuk meningkatkan pembangunan kabupaten. Banyak rumah yang di bangun perumahan dan berada di daerah persawahan yang di beli untuk membangun perumahan. Dilema yang dihadapi tentang peruntukan lahan pada sektor pertanian seringkali bersaing dengan sektor lain seperti industri, pemukiman dan perdagangan. 

Wilayah - wilayah lahan pertanian di kabupaten Bondowoso banyak yang di alih fungsikan menjadi perumahan dan permukiman warga. Lahan pertanian yang dimaksud memakan daerah persawahan dan perkebunan terbuka. Seperti lahan sawah aktif produksi yang dibeli oleh perusahan - perusahan properti untuk dibangun menjadi perumahan dan pemukiman. 

Dalam bukti nyatanya, di kabupaten Bondowoso peerumahan dan pemukiman warga mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Terbukti dari peningkatan kawasan pemukiman baru yang telah siap huni di tahun 2022. Berdasarkan yang saya lihat pula, banyak perumahan yang berdiri diatas bekas lahan pertanian produktif yang sayang untuk dibangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun