Mohon tunggu...
Daniel Setiawan
Daniel Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang karyawan swasta

Segala Sesuatu Ada Masanya, Ikhlas dalam Menjalaninya disertai dengan Pengucapan Syukur.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Little Big Master - Begini Seharusnya Dedikasi Seorang Guru

20 Oktober 2015   08:28 Diperbarui: 20 Oktober 2015   08:28 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Poster Film Little Big Master (szaktudas.com)"][/caption]

Ada beberapa film tentang seorang guru yang sangat mengesankan bagi saya pribadi. Seperti Dead Poet Society (1989) yang diperankan oleh Robin William sebagai John Keating. Dan juga beberapa film yang diambil dari kisah nyata seperti The Ron Clark Story (2006), Laskar Pelangi (2008) garapan sutradara Riri Riza berdasarkan novel best seller Andrea Hirata. Dan film tentang pendidikan yang juga menginspirasi adalah Little Big Master (2015) disutradarai oleh Andrian Kwan berdasarkan kisah nyata seorang guru TK.

Film Little Big Master dibuka dengan kegalauan seorang Kepala Sekolah disebuah TK terkenal. Hanya karena Kepala Sekolah tersebut Lui Wai Hung (Miriam Yeung) tidak tega melihat seorang muridnya stress hanya karena dimasukkan kedalam kelas berbakat. Karena melihat tekanan batin yang dialami oleh muridnya tersebut serta tidak mau mengertinya orang tua yang tetap menghendaki anaknya di kelas berbakat demi sebuah gengsi, maka kepala sekolah ini mengundurkan diri. Nuraninya lebih berbicara daripada kemapanan ekonomi.

Suaminya (yang diperankan oleh Louis Koo) juga mengalami kegagalan dalam pekerjaannya sebagai perancang interior museum. Lalu mereka berdua merencanakan akan keliling dunia setelah suaminya keluar dari pekerjaannya beberapa bulan yang akan datang. Tetapi apa lacur rencana mereka berantakan hanya karena Hung melihat sebuah berita di televisi yang melaporkan tentang sebuah sekolah TK yang akan dibubarkan jika sampai akhir pelajaran sekolah muridnya tidak sampai 5 orang, padahal TK tersebut kini hanya memiliki 5 orang siswa dan sampai akhir pelajaran salah satu siswanya akan lulus. Dan jika TK tersebut tidak dapat memperoleh siswa tambahan maka TK tersebut akan dibubarkan oleh Dewan Desa.

Sekolah TK tersebut pun mengiklankan untuk mencari seorang Kepala Sekolah yang merangkap sebagai guru pengajar, pembersih sekolah, dan pekerjaan yang aneh lainnya. Dengan gaji hanya sebesar 4500 yuan. Karena jiwa pendidiknya terusik, maka Hung mencoba untuk melamar sebagai kepala sekolah TK tersebut. Walau pun sebenarnya Hung perlu istirahat, untuk mencegah tumornya bertambah ganas. Dengan alasan hanya mengajar beberapa bulan sampai pelajaran sekolah berakhir, maka Hung diijinkan oleh suaminya.

Kedatangan Hung sebagai Kepala Sekolah tersebut menjadi pertaruhan warga desa tersebut, mereka menganggap Hung hanya akan bertahan tidak lebih dari dua minggu seperti guru-guru sebelumnya. Kedatangan Hung juga mendapat penolakan dari orang tua murid yang rata-rata adalah masyarakat kelas bawah, dari pemulung, penjaga warung makan hingga pembersih toge.

Tetapi dengan pendekatan yang manusiawi, akhirnya Hung mendapatkan simpati dari orang tua murid. Mereka pun ramai-ramai membantu guru Hung untuk merekrut siswa baru. Tapi apa lacur, open day yang mereka gelar tak mendapatkan respon yang baik dari masyarakat. Tak seorang pun yang datang. Padahal mereka telah bersusah payah mengubah gedung sekolah yang kumuh menjadi enak dipandang.

Sampai akhirnya, datanglah hari yang ditunggu-tunggu. Hari kelulusan bagi siswa TK tersebut. Sampai hari itu pun tak ada seorang warga pun yang tertarik untuk mendaftarkan anaknya di sekolah itu. Menghadapai situasi demikian, membuat guru Hung serta orang tua murid pun gundah. Hari itu akan menjadi hari terakhir bagi sekolah TK yang telah didirikan sejak tahun 1950 itu. Tidak ada lagi terdengar suara teriakan anak-anak yang menjawab pertanyaan guru mereka. 

Hari itu, siswa tk tersebut pun tak mau ketinggalan untuk mempersembahkan sebuah acara tarian untuk menghormati guru tercinta mereka. Siapa sangka persembahan mereka tersebut menarik perhatian warga sekitar. Mereka pun ramai-ramai menonton dari balik jendela. Tak hanya guru dan orang tua murid yang menangis, tetapi warga yang menonton acara tersebut pun menangis tersedu-sedu.

Apakah sekolah TK tersebut akan hanya akan sampai di situ saja? Silakan anda menontonnya di Channel Celestial Movies pada hari Minggu, tanggal 25 Oktober ini jam 8 malam.

Catatan penulis :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun