Mohon tunggu...
Daniel Setiawan
Daniel Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang karyawan swasta

Segala Sesuatu Ada Masanya, Ikhlas dalam Menjalaninya disertai dengan Pengucapan Syukur.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Guiding Block" yang Paling Aneh

21 Mei 2018   12:19 Diperbarui: 21 Mei 2018   12:34 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guiding Block Jembatan Otista Bogor (arsip pribadi)

Kita sering menemukan satu jalur yang berwarna kuning atau orange di trotoar yang kita jalani. Jalur tersebut berupa blok yang di atasnya terdapat empat buah garis sejajar. Dan ada pula yang di atasnya terdiri dari bulatan-bulatan kecil. Jalur tersebut disebut guiding block. Gunanya untuk membantu saudara kita yang tuna netra. Jika kita berdiri di atas blok yang terdiri dari garis-garis itu berarti kita boleh berjalan sesuai dengan arah garis dari blok tersebut. Tetapi jika kita berdiri di atas blok yang terdiri dari bulatan-bulatan kecil, maka itu berarti saatnya kita harus berhenti.

Guiding block sejatinya adalah untuk membantu penyandang tuna netra ketika berjalan di trotoar. Tetapi pembuatan guiding block kadang-kadang tidak sesuai dengan standar. Atau asal-asalan saja tanpa memandang fungsi dari guiding block itu sendiri. Misalnya ada guiding block yang mengarahkan penyandang tuna netra masuk ke kali, ada juga guiding block yang menyuruh penyandang tuna netra untuk menabrak pohon atau tiang listrik yang berdiri di atas trotoar.

Tetapi yang paling aneh menurut saya adalah guiding block yang ada di jembatan Otistas Bogor. Jika guiding block biasanya diakhiri dengan blok yang diatasnya terdapat bulatan-bulatan kecil. Tetapi guiding block yang ada di jembatan Otista Bogor dekat Kebun Raya ini, guiding block-nya justru diakhiri dengan blok-blok yang diatasnya terdiri dari empat garis.

Guiding Block (sumber foto: Grid.ID)
Guiding Block (sumber foto: Grid.ID)
Ini tentu sangat mengherankan bagi saya, kenapa ada guiding block yang berakhir dengan formasi demikian. Kalau digunakan oleh penyandang tuna netra mereka tentu akan bingung sekali. Apakah mereka akan disuruh berputar-putar di area tersebut?

Kemungkinan yang terjadi kenapa guiding block di jembatan Otista Bogor ini demikian.

Bahan guiding block tersebut tidak tersedia

Kemungkinan pertama menurut saya, adalah bahwa bahan guiding block yang diatasnya terdapat bulatan-bulatan tidak tersedia, sehingga untuk menyelesaikan guiding block tersebut segera, pekerja terpaksa menggunakan guiding block yang ada. Meski pun guiding block yang ada berbeda fungsinya. Tetap saja dikerjakan. Yang penting pekerjaan selesai.

Pekerja tidak tahu fungsi guiding block

Tidak dapat disangkal, bahwa pekerja biasanya hanya menerima tugas pengerjaan. Mereka hanya melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka. Seperti tugas pemasangan guiding block ini. Mereka hanya melaksanakan tugas pekerjaannya, tetapi tidak tahu fungsi dari guiding block yang mereka pasang. Jadinya? Ya begitu deh.

Makanya guiding block yang ada di jembatan Otista ini menurut saya adalah guiding block yang paling aneh yang pernah saya lihat.

Bagaimana menurut Anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun