Mohon tunggu...
Danri Agus Saragih
Danri Agus Saragih Mohon Tunggu... Freelancer - Social Antropology

Setiap Individu adalah bagian komunitas Budaya. Hargailah setiap Budaya yang ada, maka kamu sudah menghargai Manusia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pariwisata Danau Toba Seperti Bali?

21 Agustus 2019   23:24 Diperbarui: 21 Agustus 2019   23:27 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Daerah Simalungun di Pinggiran Danau Toba, masih mempunyai nilai-nilai kesopanan untuk kebiasan berpakaian dan gaya hidup. Penelitian Saragih ( 2017 ) di pinggiran Danau Toba dengan judul Sirungkungan Sebagai Desa Pariwisata, Masyarakat Sirungkungan menerima dan bersikap ramah terhadap wisatawan, apabila para wisatawan tidak melanggar norma dan adat sitiadat di daerah tersebut. 

Pun dalam berbicara tidak bisa sembarangan (  berbicara tidak sopan ), tinggal satu rumah harus yang berstatus suami istri dan berpakaian sopan, berpakaian sopan terutama bagi kaum perempuan. Berpakaian sopan bagi orang Batak adalah memakai pakaian yang tidak seksi (celana di atas lutut kaki dan baju yang tidak memperlihatkan sebagian payudara) kalau lagi berbaur dan keluar rumah.

Masyarakat Batak di sekitaran Danau Toba, masih tergolong masyarakat sederhana. Sistem ekonomi orang Batak di sekitaran Danau Toba, mayoritas masih bertani dan menangkap ikan di Danau Toba. Bahasa yang digunakan dalam sehari-hari adalah bahasa lokal yakni bahasa Batak.

Bahasa Batak adalah bahasa yang selalu di pegang teguh oleh orang Batak, ketika merantaupun orang Batak akan tetap berbahasa Batak ketika bersama dengan satu suku mereka. Keakraban dengan masyarakat Batak, mudah terjalin apabila wisatawan mampu berbahasa Batak. Masyarakat Batak selain terbuka terhadap orang luar, orang Batak juga akan sangat mudah berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Batak.

Keakraban dengan orang Batak terjalin dengan mudah melalui ikatan marga (klen). Saling mengenalkan marga dalam budaya Batak di sebut sebagai "martarombo". Orang Batak sangat bersemangat ketika "martarombo", karena mengenalkan asal usul marga orang Batak akan mengetahui hubungan kekerabatan. 

Orang Batak akan langsung menganggap seseorang keluarga, apabila mempunyai marga yang satu rumpun dengannya. Pun bila tidak satu rumpun marga, orang Batak tetap terbuka dan menghormati masyarakat luar apabila budaya Batak juga dihargai.

Bahasa orang Batak cenderung memakai kalimat dengan memakai kata rasa seperti, "yang kurasakan", "menurut yang kurasakan", dan "dalam perasaanku". Kata "rasa" dalam bahasa yang diungkapkan oleh orang Batak, mencerminkan orang Batak pada hakikatnya adalah penuh dengan sentuhan perasaan hati. 

Orang Batak cenderung dalam menyikapi sebuah fenomena, percaya kepada sebuah pengalaman yang sulit di rasionalkan dengan pikiran, tetapi dirasakan sebagai sebuah pengalaman hidup.

Pengalaman hidup yang di rasakan oleh orang Batak adalah pengalaman dari kisah nenek moyang mereka. Seperti asal muasal terbentuknya Danau Toba orang Batak melalui cerita nenek moyang mereka, percaya bahwa Danau Toba terbentuk akibat "seorang ayah yang marah terhadap anaknya, kemudian terjadi bencana besar yang minciptakan Danau Toba". 

Cerita tersebut sulit untuk dibuktikan secara rasional hingga saat ini. Akan tetapi orang Batak percaya kepada nenek moyangnya, sehingga cerita itu hidup dalam perasaan orang Batak, meskipun seraca rasional sulit untuk dibuktikan.

Masyarakat Batak sebagai tuan rumah, masih memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal. Bahasa dan ucapan orang Batak, dibentuk dan dipengaruhi oleh budaya lingkungan tempat tinggal masyarakat Batak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun