Mohon tunggu...
Danny Setiawan Ramadhan
Danny Setiawan Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Potret dalam tulisan

Sederhana. Bahagia dalam senyum. Cukup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mantul, Jokowi Berhasil Kembangkan Sektor Pariwisata

24 Januari 2019   07:00 Diperbarui: 24 Januari 2019   08:04 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita ingin mendatangkan wisatawan yang banyak dari mancanegara. Untuk itu kita perbaiki fasilitas infrastruktur. Runway diperpanjang, terminal diperbaiki, jalur transportasi diperbaiki, hotel dan lainnya kita siapkan" (Joko Widodo, Presiden RI)

 Selama pemerintahan Jokowi-JK, banyak sekali kemajuan yang bisa kita rasakan manfaatnya. Pembangunan infrastruktur yang masif, tentu sangat berpotensi menjadikan negara ini negara kuat dan maju. Memang, pada dasarnya jika infrastruktur kian membaik, maka akan menggenjot setiap sektor, setiap bidang. Maka dari itu, tak ada salahnya meskipun pemerintah 'berhutang' kepada negara lain, itu semata-mata adalah menanamkan investasi terbaik bagi generasi anak cucu kita. Bahkan, kita pun saat ini juga merasakan dampak dari pembangunan infrastruktur.

Bicara mengenai dampak dari masifnya pembangunan infrastruktur, maka kita bisa tengok sejenak di sektor pariwisata. Sektor ini, konon menjadi salah satu andalan devisa nasional di era Jokowi. Pasalnya, dengan membaiknya infrastruktur yang ada makin menambah minat wisatawan asing untuk datang ke negeri kita. Tentu, selain mengelola tempat-tempat wisata dan mengembangkannya menjadi lebih baik lagi, dibutuhkan akses dan fasilitas yang nyaman bagi para pengunjung yang hendak menginjakkan kaki ke negara ini. Kabar baiknya, sektor pariwisata meningkat dan mulai tunjukkan prestasinya.

Dilansir dalam laman merdeka.com, Menteri Pariwisata, Arief Yahya menagtakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat nomor 9 di dunia, di Asia nomor 3 dan ASEAN nomor satu menurut WTTC (World Travel and Tourism Council). Sungguh menakjubkan sekali akan prestasi yang bisa diraih dari sektor pariwisata ini. Menjadi sebuah kebanggaan bagi kita dan mestinya kita semua juga harus tahu akan hal ini.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan November 2018, sektor pariwisata menunjukkan perkembangannya. Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia November 2018 naik 8,16 persen dibanding jumlah kunjungan pada November 2017, yaitu dari 1,06 juta kunjungan menjadi 1,15 juta kunjungan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Oktober 2018, jumlah kunjungan wisman pada November 2018 mengalami penurunan sebesar 11,26 persen.

 Kemudian, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada November 2018 mencapai rata-rata 60,19 persen atau naik 2,31 poin dibandingkan dengan TPK November 2017 yang tercatat sebesar 57,88 persen. Begitu pula, jika dibanding TPK Oktober 2018, TPK hotel klasifikasi bintang pada November 2018 mengalami kenaikan sebesar 1,35 poin. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama November 2018 tercatat sebesar 1,85 hari, terjadi kenaikan 0,05 poin jika dibandingkan keadaan November 2017.

Tak salah bila Jokowi memang sejak awal sudah menekankan kepada Menteri Pariwisata mengenai keinginannya menjadi pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar. Kerja keras pemerintah dan keinginan Jokowi pun terwujud. Kini, sektor pariwisata menempati urutan keempat sebagai penyumbang devisa nasional. Lalu berapakah sebenarnya sumbangan devisa dari sektor pariwisata?

Adapun sumbangan devisa yang berasal dari sektor pariwisata terus mengalami peningkatan. Kalau di tahun 2015 sumbangan devisanya sebesar USD 12,2 miliar, pada tahun 2016 menjadi USD 13,6 miliar. Kemudian, pada tahun 2017 terjadi kenaikan lagi sebesar USD 15 miliar dan di tahun 2018, Menpar proyeksi perolehan devisa sebesar USD 17,6 miliar. Sedangkan, proyeksi tahun 2019 sebesar USD 20 miliar.

Jadi, apa yang sudah dikerjakan Jokowi selama ini tak sia-sia. Kerja kerasnya bersama masyarakat Indonesia benar-benar bisa dipetik hasilnya. Kinerja positif seperti ini seharusnya tak berhenti di tahun 2019 nanti. Saatnya kita bersatu, bahu-membahu untuk menuju Indonesia maju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun